Pangan fungsional termasuk didalamnya adalah minuman herbal. Sereh, madu dan
lemon adalah bahan yang umum digunakan sebagai bahan utama atau bahan tambahan
minuman herbal yang umumnya dalam bentuk campuran dalam upaya untuk
meningkatkan manfaat maupun rasa. Sereh, madu dan lemon masing-masing memiliki
banyak kandungan metabolit sekunder, antara lain golongan fenol dan flavonoid. Fenol
dan flavonoid merupakan metabolit sekunder yang diketahui memiliki aktivitas
antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menguji total fenol, total flavonoid, aktivitas
antioksidan, minuman herbal campuran sereh, lemon dan madu dengan berbagai
komposisi dan menetapkan kadar marker dalam ekstrak sereh. Total fenol dan total
flavonoid ditentukan berturut-turut menggunakan pereaksi AlCl3 dan Folin-Ciocalteu.
Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan CUPRAC.
Penetepan kadar marker dalam ekstrak sereh dilakukan secara KLT-densitometri.
Perbedaan jumlah sereh dalam minuman herbal memberikan perbedaan hasil yang
signifikan terhadap total fenol, total flavonoid dan nilai AAI DPPH (p<0,05). Namun
jumlah sereh hanya berkorelasi terhadap kenaikan nilai total fenol (r = 0,695; p<0,05)
dan total flavonoid (r = 0,736; p<0,05). Penambahan sari buah lemon juga memberikan
hasil total fenol yang berbeda secara signifikan dibandingkan dengan minuman herbal
yang tidak diberi sari buah lemon (p<0,05), namun tidak ada perbedaan signifikan
antara penambahan 1 mL dan 2 mL sari buah lemon. Metode panas dan dingin tidak
memberikan perbedaan bermakna terhadap nilai total fenol, total flavonoid dan
aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Sereh merupakan kontributor utama dalam
minuman herbal sereh, lemon dan madu. Komposisi terbaik minuman herbal sereh,
lemon dan madu (metode panas) yang memberikan aktivitas antioksidan tinggi dengan
metode DPPH dan CUPRAC adalah sereh 20 g, madu 6 g dan lemon 2 mL (S20 M6
L2). Kadar senyawa marker (luteolin-7-O-glukosida) dalam ekstrak sereh sebesar
1,336 ± 0,085 mg per g ekstrak.
Perpustakaan Digital ITB