digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sawi hijau merupakan salah satu sayuran yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Indonesia, penggunaan nya juga cukup beragam. Produksi sawi hijau menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2019, menyatakan dari tahun 2017 hingga tahun 2019 berturut – turut sebesar 627.598 ton, 635.990 ton, 652.727 ton. Kenaikan jumlah produksi tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan akan sawi hijau. Permintaan yang meningkat ini tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan. Saat ini terjadi alih fungsi lahan pertanian yang cukup signifikan, pada tahun 2016 terjadi konversi lahan sawah sebesar 96.512 ha/tahun di Indonesia. Selain itu masalah lain yang dihadapi petani adalah jarang dan mahal nya harga pupuk akibat penghapusan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Maka salah satu solusi yang diberikan kepada petani adalah budidaya tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) var. Tosakan dengan sistem hidroponik rakit apung menggunakan nutrisi dari pupuk cair urin kelinci. Penelitian dilakukan untuk mempelajari efektivitas penggunaan urin kelinci terhadap penanaman sawi hijau menggunakan sistem budidaya hidroponik rakit apung. Budidaya tanaman sawi hijau ini dilakukan di pekarangan rumah yang terbuka. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang pertama adalah penyemaian. Benih sawi hijau disemai hingga berumur 14 hari. Dilanjutkan dengan pembuatan instalasi. Lalu pindah tanam setelah benih sawi berumut 14 hari. Dilakukan perawatan dengan mengaduk larutan nutrisi dan penagamatan parameter setiap 3 hari sekali. Setelah itu dilakukan analisis data. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering, kadar air, dan kadar klorofil. Nutrisi yang diberikan adalah AB Mix, Hoagland, urin kelinci, dan urin kelinci dengan tanaman kacang tanah yang dilarutkan langsung kepada baki penelitian. Disusun berdasarkan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan konsentrasi nutrisi setiap baki pada AB Mix dan Hoagland 5 ml/L, sedangkan pada urin kelinci murni dan urin kelinci dengan tanaman kacang 10 ml/L air, dengan setiap perlakuan terdapat 3 baki, dan setiap baki terdapat 5 pot tanaman dengan parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering, kadar air dan kadar klorofil. Hasil pada panelitian ini menunjukan bahwa Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan antara larutan AB mix dan Hoagland, efektivitas pemberian pupuk urin kelinci (UK) dan urin kelinci yang dicampur dengan kacang tanah (UKK) terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau sebesar 30% (UK) dan 31,85% (UKK) dibandingkan AB mix (AB), dan 29,13% (UK) dan 30,97% (UKK) dibandingkan dengan Hoagland (AH).