UKM Kopi Pagi adalah salah satu UKM yang bergerak di usaha Coffeehouse yang turut
meramaikan pasar Coffeehouse di Indonesia. di awal tahun 2020 ketika Pademi melanda
Indonesia memberikan pengaruh yang sangat besar pada aspek kehidupan, tak terkecuali
sektor bisnis UKM yang ada di Indonesia. Sala satu yang terkena dapak pandemi adalah
UKM Kopi Pagi, namun Kopi Pagi tidak cepat dalam beradaptasi menghadapinya
akibatnya terjadi penurunan penjualan berkelanjutan. Selain terjadi penurunan
penjualan, Kopi Pagi juga membutuhkan modal dari pihak eksternal dalam berinovasi
dan mengembangkan usahanya.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk membantu Kopi Pagi terkait permasalaah yang
terjadi menggunakan analisa Low Touch Economy untuk menghadapi pandemi dan
SME Soundness Assessment untuk improvement bisnis. Hasil dari analisa, penulis
menemukan beberapa akar permasalahan. Pertama Kopi Pagi belum menerapkan bisnis
New Normal dan Low Touch Economy sepenuhnya sehingga tidak mampu beradaptasi
di era Pandemic yang mengakibatkan penurunan penjualan berkelanjutan. Kedua dari
hasil Soundness Assessment Kopi Pagi memiliki score kurang baik, sehingga kecil
kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman modal eksternal.
Dalam memilih strategi untuk memecahkan akar permasalahan Kopi Pagi pertama
penulis menggunakan variabel-variabel marketing Mix 7Ps (Product, Price, Promotion,
People, Place, Process and Physical Evidence) yang setiap variabel akan di fokuskan
dalam menerapkan Low Touch Economy sepenuhnya. Dalam pemecahan akar
permasalahan kedua penulis berfokus pada peningkatan di setiap aspek yang di nilai
dalam Soundness Assessment. Penelitian ini diakhiri dengan rencana implementasi dan
strategi dalam penerapkannya serta resource yang harus mendukungnya.
Perpustakaan Digital ITB