Perpustakaan Digital ITB

Jeruk lemon merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian di Indonesia. Salah satu daerah penghasil jeruk lemon di Indonesia adalah Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Akan tetapi, produksi lemon di Kabupaten Bandung Barat belum maksimal yang salah satunya dikarenakan oleh adanya pengaruh iklim, seperti monsun, ENSO, La Nina dan iklim lokal yang dipengaruhi oleh topografi wilayah kajian. Permasalahan ini dapat diatasi melalui pemetaan kesesuaian iklim dan lahan serta potensi tanaman lemon untuk menentukan daerah penanaman lemon yang paling sesuai. Akan tetapi, karena keterbatasan data observasi maka dapat digunakan metode inversi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan aplikasi metode inversi untuk indentifikasi kesesuaian iklim dan lahan tanaman jeruk lemon di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pengolahan data meteorologi diawali dengan penentuan distribusi curah hujan serta melakukan pemodelan inversi untuk menganalisis variabilitas iklim yang mempengaruhi serta mengklasifikasi iklim Kabupaten Bandung Barat. Kemudian dilakukan pengolahan data DEM dan tata guna lahan dengan metode pengharkatan untuk digabungkan dengan hasil pengolahan data meteorologi menjadi peta kesesuaian iklim dan lahan. Selanjutnya dilakukan penentuan potensi lahan tanaman lemon di Kabupaten Bandung Barat. Hasilnya diperoleh bahwa tipe iklim Kabupaten Bandung Barat berdasarkan hasil pemodelan inversi menururt klasifikasi Schmidt-Ferguson adalah tipe C, dimana variabilitas iklim yang mempengaruhinya adalah monsun, ENSO, dan La Nina. Peta kesesuaian iklim dan lahan untuk tanaman lemon menunjukkan wilayah Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari kelas S1 (0.02%), S1 (14,5%), S3 (36,6%), dan N (48,5%). Sebaran potensi tanaman lemon di Kabupaten Bandung Barat terdapat di kecamatan Lembang, dengan total luas lahan (21,26%) dari total luas kecamatan Lembang. Produktivitas lemon akan tinggi pada saat musim hujan, dan akan rendah pada saat musim kemarau.