Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, disebut sebagai pasar kecantikan dengan
pertumbuhan tercepat di Asia dalam hal tingkat pertumbuhan tahunan gabungan dengan populasi
wanita 135 juta. Produk perawatan kulit memiliki nilai share terbesar yaitu 31,1% pada tahun 2018 dan
diperkirakan akan mencatat pertumbuhan tercepat dan share maksimum dengan nilai CAGR 9,6%
selama 2018-2023. Orang mulai memilih produk perawatan kecantikan alami terkait Kesehatan. Bahan
alami dalam produk perawatan kulit bekerja secara efisien dengan sistem tubuh, memperbaiki,
meremajakan, dan menyempurnakannya. Pada awal tahun 2020, Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan wabah penyakit menular COVID-19 (Corona Virus Disease-2019) sebagai pandemi pada
11 Maret 2020. COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 (akut parah Coronavirus sindrom pernapasan
2). Pandemi COVID-19 ini mengubah cara konsumen membeli dan mengonsumsi produk, termasuk
industri kecantikan dan perawatan kulit.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deduktif, dan metode penelitian kuantitatif dengan
menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data dari wanita pengguna skincare yang berdomisili di
Jakarta dan Bandung. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 186 orang, berisi 30 indikator
pernyataan yang terdiri dari demografi, pengetahuan konsumen tentang perawatan kulit, kesadaran
penampilan, kesadaran kesehatan, kesadaran lingkungan, pengaruh sosial, situasi COVID-19, sikap,
dan niat beli hijau. Tanggapan, data dihitung menggunakan software SmartPLS untuk mengevaluasi
angket, setelah dilakukan model pengukuran, terbukti 26 indikator valid dan reliabel. Setelah dilakukan
pengukuran model struktural, diperoleh hasil bahwa pada situasi COVID-19 sikap responden
dipengaruhi oleh kesehatan dan kesadaran lingkungan. Selanjutnya kesadaran penampilan memiliki
pengaruh yang lemah dan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap mereka. Pengaruh sosial sama
sekali tidak mempengaruhi sikap mereka dalam membeli produk perawatan kulit alami. Hasilnya, sikap
memiliki pengaruh positif dan signifikan yang kuat terhadap niat beli hijau dalam membeli perawatan
kulit alami.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah strategi pemasaran yang menggunakan bauran pemasaran 4P.
Produk berdasarkan tren kecantikan di tahun 2021 dan diversifikasi yang dibantu oleh kolaborasi
dengan beauty influencer. Harganya harus terjangkau dan diwarnai dengan diskon musiman, promo,
dan pengiriman gratis. Tempat pilihan terbaik untuk menjual produk adalah dengan memanfaatkan ecommerce,
grosir, dan media sosial untuk mendapatkan massa. Selanjutnya promosinya lebih
dimaksimalkan di media sosial, berkolaborasi dengan beauty influencer, endorsement, sponsorship
untuk acara kecantikan, dan menugaskan beauty ambassador.