2021_TS_PP_Santoso Budi Utomo_1-Abstrak (1).pdf)u
PUBLIC Yose Ali Rahman SantosoBudiUtomo_29118271_Full Thesis (1).pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman
Restorasi aset dan penghijauan kembali lokasi sumur menjadi salah satu proses penting
untuk setiap operasi eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Hal tersebut merupakan
kewajiban bagi setiap operator produksi untuk memastikan lokasi bekas sumur minyak atau gas
sepenuhnya pulih sebagai habitat yang ramah lingkungan. Salah satu proses awal dari proses
restorasi asset dan penghijauan kembali lokasi sumur adalah operasi penutupan sumur secara
permanen. Tujuan utama operasi penutupan sumur secara permanen adalah untuk memasang
sumbat mekanis (semen) di dalam dan di luar casing sumur untuk memastikan isolasi antara
lapisan-lapisan hidrokarbon dan antara lapisan hidrokarbon ke permukaan. Selama 3 tahun
terakhir, PT. Pacific Oil Company (bukan nama sebenarnya) telah secara aktif melaksanakan
proyek-proyek penutupan sumur secara permanen sesuai kaidah keteknikan and peraturan
pemerintah. Tantangan datang untuk proyek penutupan sumur secara permanen tahun anggaran
2019. Proses persetujuan proyek berlangsung lama karena pemerintah memutuskan untuk tidak
memperpanjang izin perusahaan untuk melanjutkan pengoperasian blok minyak tersebut. Setelah
melalui proses diskusi dan persetujuan yang panjang tersebut, akhirnya proyek penutupan sumur
secara permanen disetujui untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2020. Kemudian muncul
tantangan lain untuk menyelesaikan proyek tersebut dalam kurun waktu yang lebih singkat karena
proses serah terima dari perusahaan kepada operator baru. Pada tahun-tahun sebelumnya, durasi
pengerjaan proyek adalah sekitar 9-10 bulan. Untuk proyek tahun ini, manajemen perusahaan
menetapkan target penyelesaian proyek kurang dari 7 bulan.
Tim proyek melakukan sesi brainstorming untuk mengumpulkan ide-ide bagaimana
mencapai tujuan sesuai arahan manajemen perusahaan. Tim proyek menggunakan kerangka kerja
why tree analysis dan melakukan tinjauan menyeluruh untuk menghasilkan beberapa alternatif
yang mungkin. Dari sesi brainstorming dan diskusi yang dilakukakan, terdapat 5 elemen utama
yang mungkin berdampak pada jadwal penyelesaian proyek: program/prosedur kerja, kemampuan
organisasi, peralatan dan jasa, material dan kelengkapan kepala sumur, dan lingkungan.
Berdasarkan beberapa diskusi kelompok, disimpulkan bahwa dampak yang paling signifikan dan
langsung terhadap percepatan proyek penutupan sumur secara permanen adalah dengan
menambah unit baru yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam proyek tersebut.
4
Untuk menambah unit baru, tim proyek memilih 3 (tiga) alternatif yang memungkinkan:
Menambah rig baru, Alokasi ulang workover/well service rig, Penggabungan operasi rig dan coil
tubing. Ada 3 (tiga) kriteria keputusan untuk proses ini: Ketidakpastian jadwal proyek, Dampak
terhadap produksi, Total biaya yang diperlukan. Kemudian tim proyek menggunakan AHP
(Analytic Hierarchy Process) untuk membandingkan setiap alternatif dan menghitung alternatif
terbaik untuk pelaksanaan proyek tersebut. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai akhir masingmasing
alternatif adalah Menambah rig baru (0,339), Alokasi ulang workover/well service rig
(0,292), Penggabuangan operasi rig dan coil tubing (0,369).
Berdasarkan nilai akhir yang dihitung, alternatif yang dipilih adalah menggunakan
kombinasi rig dan coil tubing untuk melaksanakan proyek penutupan sumur secara permanen.
Alternatif yang diusulkan tersebut hanya membutuhkan sedikit usaha untuk memenuhi target
jadwal proyek tetapi tetap mempertahankan target produksi dan menjaga total biaya di bawah
anggaran. Kombinasi rig dan coil tubing terbukti dapat mempercepat penyelesaian proyek
penutupan sumur secara permanen. Selama periode implementasi, tim proyek melakukan
verifikasi dan validasi terhadap keputusan yang telah diambil. Dari proses verifikasi di lapanagn,
ditemukan adanya beberapa masalah yang timbul pada strategi urutan sumur yang akan dikerjakan
oleh rig, terutama pada persiapan lokasi. Jadi, urutan jadwal eksekusi sumur nya dipilih acak antara
sumur normal dan sumur hybrid, tergantung sumur mana saja yang sudah siap terlebih dahulu.
Namun, secara keseluruhan hasilnya bagus dan memenuhi ekspektasi perusahaan.