Abstrak Yoga Aditia Nugroho
PUBLIC  Chapter 1 Yoga Aditia Nugroh
PUBLIC  Chapter 2 Yoga Aditia Nugroh
PUBLIC  Chapter 3 Yoga Aditia Nugroh
PUBLIC  Chapter 4 Yoga Aditia Nugroh
PUBLIC 
Pemerintah Indonesia memperkirakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 359,2
miliar untuk pembangunan infrastruktur. Namun diperkirakan hanya 73,5% dari nilai investasi
Penerangan Jalan Umum (PJU) yang merupakan salah satu elemen terpenting dari infrastruktur
perkotaan. PJU merupakan layanan utama yang harus disediakan oleh pemerintah untuk
memberikan penerangan yang memadai di jalan raya yang berguna untuk meningkatkan
keamanan dan keselamatan dalam kota, serta meningkatkan visibilitas atau visibilitas di malam
hari. Metode penelitian yang penulis lakukan dengan penilaian Investasi, Discounted Cash
flow, NPV, IRR, Payback Period, dan Ketersediaan Pembayaran (AP).
Melalui penelitian berikut, penulis menganalisis kelayakan investasi dengan menghitung
ketersediaan pembiayaan dan biaya operasional dari proyek. Kelayakan dari suatu proyek dapat
dianalias secara finansial dengan menggunaan metode Discounted Cash Flow (DCF) yaitu Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Returm (IRR), Payback Period (PP), dan Ketersediaan
Pembayaran (AP). Beserta variabel yang paling sensitif yang mempengaruhi suatu proyek.
Untuk proyek 1, NPV sebesar Rp65.853.805.735, IRR 12% dengan Payback Period
5.944465099 tahun dengan Availability Payment Rp 154.664.515.303 oleh pemerintah kota X,
dan pendanaan dapat dibantu oleh SILPA, perhitungan akhirnya pemerintah dapat
membelanjakan Rp46.575.484.697 dengan Indeks Profitabilitas 1,310 lebih dari 1. Analisis
Skenario menunjukkan untuk Opsi 1, NPV antara -118,471,666,215 sampai 267,971,649,597.
Proyek memiliki NPV <0 9,07%. Perspektif lain dari penulis, pemerintah kota X dapat memilih
opsi 2, berdasarkan perhitungan bab 3, seperti NPV sebesar Rp55.044.701.412, IRR 12%,
dengan Payback Period 5.944465099 tahun dengan Ketersediaan Pembayaran
Rp.137.308.962.359, dan pendanaan dibantu oleh SILPA, akhirnya perhitungan pemerintah
dapat membelanjakan Rp 63.931.037.641 dengan indeks profitabilitas 1.284 lebih dari 1.
Analisis Skenario menunjukkan untuk Opsi 2, NPV antara -112.194.934.864 hingga
237.470.167.000. Proyek memiliki NPV <0 10,38%. Dari ketiga opsi, ada beberapa variabel
yang paling sensitive yaitu Biaya Ekuitas, Biaya Pengeluaran Barang Dijual, dan Realisasi
Capex