digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Realita mengenai energi merupakan kebutuhan primer bagi umat manusia tidak dapat diganggu gugat. Dewasa ini kebutuhan energi cukup menjadi persoalan, kondisi-kondisi seperti ketergantungan terhadap energi fosil dan cadangan energi fosil yang semakin menipis. Cadangan energi fosil di Indonesia yang semakin hari menurun sementara metode dan teknologi yang digunakan selama ini belum menunjukkan peralihan yang signifikan disaat metode dan teknologi baru sebenarnya sudah banyak ditawarkan. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan batuan dasar sebagai reservoir rekahan alami. Studi mengenai rekahan pada batuan dasar yang tersingkap di daerah Nongsa Utara, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau dapat dijadikan sebagai studi analog dengan memahami karakteristik rekahan, orientasi rekahan, distribusi intensitas dan densitas rekahan, estimasi lebar zona hancuran, sifat fraktal dari rekahan serta nilai estimasi porositas dan permeabilitas dari batuan dasar. Pengumpulan data berupa rekahan dilakukan dengan menerapkan metode linear scanline dan windows scanline pada 16 lokasi pengukuran granit dan riolit, dengan total panjang garis scanline 43,3m dan total luas windows scanline 44,2m2. Total data rekahan yang didapatkan berjumlah 3564 rekahan dengan rekapitulasi 2332 rekahan gerus, 1225 rekahan terbuka, dan 7 buah urat. Rekahan terbuka memiliki jurus dominan pada arah utara-selatan (N-S), timur-barat (E-W), barat laut-tenggara (NE-SE), dan timur laut- barat daya (NE-SW), rekahan gerus memiliki jurus dominan pada arah timur laut-barat daya (NE-SW) dan timur tenggara-barat barat laut (ESE-WNW), urat dengan orientasi utara-selatan (N-S), dan exfoliation joint dengan orientasi jurus yang merata. Nilai intensitas linier di daerah Turi berada pada rentang 18-44/m sedangkan daerah Tanjung Ba berada pada rentang 11-50/m. Nilai intensitas areal di daerah Turi berada pada rentang 12-30/m sedangakan daerah Tanjung Ba berada pada rentang 12-25/m. Nilai densitas untuk daerah Turi berada pada rentang 43-140/m2 dan Tanjung Ba berada pada rentang 21-206/m2. Lebar zona hancuran sesar untuk Sesar Turi adalah ± 129 m sedangkan untuk Sesar Tanjung Ba adalah ± 150 m. Atribut panjang, bukaan, dan spasi dari rekahan alami di daerah penelitian bersifat fraktal dan terdistribusi secara power law. Nilai porositas berada pada rentang 0,0035-0,047% dan nilai permeabilitas berada pada rentang 0,0049-9,22.