digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Oktada Hilman Lafayto
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Posisi Sumatera Barat yang terletak di sepanjang busur vulkanik menjadikan daerah tersebut memiliki potensi panas bumi. Lapangan panas bumi Talu-Tombang, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Lampung merupakan salah daerah yang terletak di sepanjang busur vulkanik. Oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi geofisika untuk memahami aktivitas panas bumi serta kondisi geologi bawah permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model konseptual panas bumi yang berkembang di Lapangan Panas Bumi Talu-Tombang, Pasaman Barat, Sumatra Barat berdasarkan data gayaberat. Dalam penelitian ini digunakan data berupa nilai Anomali Bouguer Lengkap tahun 2012. Selanjutnya data tersebut dilakukan gridding dengan interval 250 m sehingga menjadi peta digital Anomali Bouguer Lengkap. Pemisahan anomali Bouguer regional dan residual dilakukan menggunakan metode moving average dan spectral filter di mana analisis spektralnya dilakukan secara 1D dan 2D. Pada peta anomali Bouguer regional dan residual menunjukkan adanya anomali tinggi di bagian tengah daerah penelitian. Melalui hasil pemodelan 2,5D adanya anomali tinggi diperkirakan sebagai intrusi batuan granodiorit yang memiliki kontras densitas + 0,28 g/cc. Adanya intrusi batuan granodiorit diduga menjadi sumber panas bagi manifestasi air panas Tombang dan air panas Talu. Reservoir di daerah Talu – Tombang merupakan batuan pasir yang memiliki ketebalan 1,2 km. Lapisan yang menjadi batuan penudung (caprock) merupakan aliran piroklastik cubadak