Fashion merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat kedua di Indonesia, khususnya di
Bandung yang dikenal dengan sebutan “Paris Van Java”. Arine adalah merek fesyen lokal yang
berfokus pada hal-hal penting yang terinspirasi estetika dan “vintage”. Arine menjual
produknya di Instagram dan Shopee yang memiliki 15.500 pengikut di Instagram dalam satu
tahun dengan tingkat “engagement” 2.28% dan 1.700 pengikut di Shopee dengan rating 4.9 /
5. Instagram adalah media sosial utama tempat Arine melakukan pemasaran. Tapi, dengan
pengikut dan “engagement” tersebut, pendapatan Arine masih sangat rendah. Analisis
eksternal akan dilakukan dengan menggunakan Analisis “Five Forces Analysis”, Analisis
Benchmark, dan Analisis Pelanggan dengan menyebarkan kuesioner dan analisis internal
dengan menggunakan Proses Bisnis Saat Ini, Analisis STP, Analisis Bauran Pemasaran, dan
Business Model Canvas. Setelah itu peneliti mengurai akar permasalahan yang dihadapi
dengan menggunakan Fishbone agar lebih detil. Akar permasalahan bisnis Arine setelah
melakukan diagram fishbone adalah kurangnya variasi produk, tidak memiliki toko offline, dan
kesadaran merek yang rendah. Untuk mengatasi masalah bisnis utama Arine, peneliti telah
mengusulkan strategi bauran pemasaran baru dengan memasukkan perilaku konsumen, jalur
pelanggan, dan pemasaran 4.0 di dalamnya. Peneliti dapat menemukan referensi produk, harga,
tempat, dan promosi calon pelanggan Arine dengan menggunakan perilaku konsumen dan jalur
pelanggan. Terakhir, untuk mewujudkan solusi tersebut, strategi bauran pemasaran baru yang
diusulkan sebelumnya membutuhkan rencana anggaran tindakan.
Perpustakaan Digital ITB