digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fashion merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat kedua di Indonesia, khususnya di Bandung yang dikenal dengan sebutan “Paris Van Java”. Arine adalah merek fesyen lokal yang berfokus pada hal-hal penting yang terinspirasi estetika dan “vintage”. Arine menjual produknya di Instagram dan Shopee yang memiliki 15.500 pengikut di Instagram dalam satu tahun dengan tingkat “engagement” 2.28% dan 1.700 pengikut di Shopee dengan rating 4.9 / 5. Instagram adalah media sosial utama tempat Arine melakukan pemasaran. Tapi, dengan pengikut dan “engagement” tersebut, pendapatan Arine masih sangat rendah. Analisis eksternal akan dilakukan dengan menggunakan Analisis “Five Forces Analysis”, Analisis Benchmark, dan Analisis Pelanggan dengan menyebarkan kuesioner dan analisis internal dengan menggunakan Proses Bisnis Saat Ini, Analisis STP, Analisis Bauran Pemasaran, dan Business Model Canvas. Setelah itu peneliti mengurai akar permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan Fishbone agar lebih detil. Akar permasalahan bisnis Arine setelah melakukan diagram fishbone adalah kurangnya variasi produk, tidak memiliki toko offline, dan kesadaran merek yang rendah. Untuk mengatasi masalah bisnis utama Arine, peneliti telah mengusulkan strategi bauran pemasaran baru dengan memasukkan perilaku konsumen, jalur pelanggan, dan pemasaran 4.0 di dalamnya. Peneliti dapat menemukan referensi produk, harga, tempat, dan promosi calon pelanggan Arine dengan menggunakan perilaku konsumen dan jalur pelanggan. Terakhir, untuk mewujudkan solusi tersebut, strategi bauran pemasaran baru yang diusulkan sebelumnya membutuhkan rencana anggaran tindakan.