digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
PUBLIC karya

Abstrak dan Abstract
PUBLIC karya

Tesis
PUBLIC karya

Petir merupakan salah satu sumber interferensi elektromagnetik paling umum yang dapat merusak peralatan listrik [1]. Sistem tenaga listrik yang terkena tegangan lebih dari sumber yang berbeda seperti diakibatkan oleh petir dapat membahayakan peralatan seperti trafo, circuit breaker, dan lain sebagainya [2]. Selain itu, Tegangan berlebih yang disebabkan oleh sambaran petir, earthing, atau aktivitas switching secara berkelanjutan dapat membahayakan isolasi peralatan listrik yang digunakan dalam sistem distribusi maupun sistem transmisi [3]. Petir dapat menyambar kawat pelindung pada puncak menara, selain itu petir juga dapat menyambar saluran transmisi (Hayashi, Mizuno and Naito, 2008). Disi lain, sambaran tidak langsung dapat menghasilkan tegangan induksi pada peralatan [3]. Penelitian mengenai gangguan petir dilakukan di Gsardu Induk Menes Baru 150 kV yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No. KM. 3,5 Caringin, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Posisi GI Menes Baru berjarak sekitar 500 m di bibir pantai sehingga updraft sangat tinggi. Dalam melakukan observasi partisipatif, penulis melakukan pengambilan data karakteristik petir, data kerusakan yang terjadi pada unit kontrol di akibat petir, dan data yang mendukung lainnya. Pada tanggal 15 Maret 2020 terjadi gangguan pada sistem penyaluran ke PT Asahi mas 2. Saluran ke PT Asahimas menggunakan konduktor TACSR 2 x 410 mm2. Gangguan lain terjadi pada tanggal 21 April 2020 terjadi gangguan yang sama yaitu gangguan yang menyebabkan reclose pada PMT 150kV Labuan 1 beroperasi. Proteksi pada gedung kontrol sangat berpotensi terkena gangguan akibat konduksi melalui saluran tersebut. Proteksi eksternal petir masih diperlukan tambahan perbaikan terutama dalam penggunaan down conductor dan pemasangan grounding. Seharusnya grounding tower dengan gedung kontrol tidak dipisah namun disatukan.