Karakteristik petir tropis yang berbeda dengan subtropis menyebabkan standar
internasional yang berlaku tidak cukup untuk mengatasi permasalahan sambaran
petir pada industri minyak dan gas. Berbagai macam penelitian berkembang namun
belum ada yang membahas secara komperhensif sistem proteksi tersebut dengan
standar yang berlaku. Pada penelitian ini akan dijelaskan pemilihan sistem proteksi
petir pada tangki floating roof berdasarkan metode analytical hierarchy process
(AHP). AHP merupakan tools yang dapat untuk memilih keputusan terbaik
berdasarkan kriteria dan kondisi tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian
ini adalah area lindung proteksi, kebutuhan material, elevasi tegangan, dan induksi
tegangan. Alternatif sistem proteksi yang dibandingkan yaitu free standing mast
dengan air terminal konvensional, free standing mast dengan air terminal early
streamer emission, sistem catenary wire, dan sistem mesh. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan kriteria elevasi tegangan merupakan kriteria dengan bobot
paling tinggi yakni sebesar 45,1%. sistem proteksi terbaik menurut metode AHP
adalah free standing mast – early streamer emission dengan bobot 55,13%.