Indonesia terletak di wilayah tropis dan memiliki jumlah sambaran petir yang
tinggi. Peristiwa kebakaran tangki minyak di Balongan, Indonesia menarik
perhatian insinyur petir. Industri minyak dan gas di Indonesia secara umum telah
menerapkan standar internasional terkait proteksi petir, seperti standar NFPA 780-
2011, API RP 2003, dan API 650. Namun, karena perbedaan karakteristik antara
petir di wilayah sub-tropis dan tropis, tangki minyak di wilayah tropis tidak dapat
melindungi dirinya sendiri dari sambaran petir. Tangki memerlukan proteksi
tambahan untuk mencegah sambaran langsung ke dinding tangki, katup tekanan
udara (breather valve), dan sensor volume tangki (ATG). Petir dapat melelehkan
hingga melubangi tangki, sehingga tangki menjadi bocor. Beda tegangan antara
dinding tangki dan floating roof dapat menimbulkan spark, dan memicu terjadinya
kebakaran. Pada penelitian ini, akan dibahas potensi sambaran petir tropis sebagai
penyebab kebakaran tangki, meliputi eksistensi standar internasional terkait
proteksi petir dan solusi dari ancaman petir tersebut.