digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hindra Karamah Putra Handana
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Koridor Jalan Kesawan merupakan salah satu area yang paling terkenal juga merupakan sebuah area atraksi wisata di Kota Medan. Beragam aktivitas dapat ditemukan seperti fotografi, jual-beli, kuliner, perkantoran terjadi di area ini, akan tetapi kegiatan ini tidak terjadi pada malam hari. Hal ini disebabkan minimnya aktivitas serta minimnya lighting yang mendukungnya serta yang menyinari elemen-elemen rancang kota pada Jalan Kesawan seperti tata masa bangunan, penanda, jalur pejalan kaki, sirkulasi dan parkir (Shirvani, 1985). Hal ini akan menyebabkan koridor jalan akan menjadi area yang gagal dari segi rancang kota. Kesawan yang tidak hidup pada malam hari dapat menghilangkan nilainya sebagai sebuah atraksi wisata. Kehilangan nilai ini dapat berakibat Kota Medan kehilangan salah satu area yang paling terkenalnya dari bidang pariwisata. Hal ini tentunya harus dicegah karena Kesawan merupakan salah satu image yang ada di Kota Medan dan secara tidak langsung akan mengurangi minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Medan. Kehilangan aspek ini seperti nodes pada kota dapat mengurangi Citra dari sebuah kota (Lynch, 1960). Intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi adalah menghidupkan kembali Kesawan dengan cara memberikan revitalisasi pada koridor jalan. Revitalisasi meliputi perancangan lighting yang akan di aplikasikan pada koridor jalan seperti fasad bangunan, area pejalan kaki, penanda, sirkulasi dan parkir, serta usulan kegiatan yang diajukan pada Koridor Jalan Kesawan. Lighting dapat memberikan pengaruh yang cukup besar, seperti mengurangi rasa takut, meningkatkan keamanan, memberikan keselamatan untuk pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor, dan menjadi sebuah elemen beutifikasi untuk bangunan dan alam sekitar yang dapat menjadi sebuah sumber estetika, hiburan dan atraksi (Boyce, 2019). Lokasi perancangan terletak di Koridor Jalan Ahmad Yani atau lebih dikenal dengan nama Jalan Kesawan. Koridor jalan ini merupakan koridor jalan yang sangat aktif pada siang hari dengan adanya kegiatan perdagangan dan wisata seperti fotografi. Hal ini menunjukkan masih ada kegiatan wisata yang tersisa meskipun hanya terjadi pada pagi, siang, dan sore hari. Tujuannya dari tesis ini adalah memberikan simulasi permodelan yang menunjukkan fungsi keberadaan lighting pada suatu kawasan dan perannya dalam menghidupkan kembali kawasan baik dari segi elemen rancang kota, aspek psikologi manusia seperti kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kemanan serta estetika. Tujuan lain perancangan lighting adalah mengembalikan Jalan Kesawan sebagai sebuah atraksi wisata selama 24 jam yang akan memberikan banyak benefit baik secara individu maupun segelintir orang. Tujuan dari pembuatan tesis ini adalah tesis ini dapat dijadikan sebuah referensi, tolok ukur serta gagasan baru apabila nantinya ada pengembangan pada Koridor Jalan Kesawan. Metode yang digunakan untuk merancang urban lighting pada Koridor Jalan Kesawan adalah synoptic method (Shirvani, 1985). Temuan yang dihasilkan adalah lighting dapat menghidupkan Kesawan pada malam hari. keberadaan lighting dapat menunjukkan karakteristik asli dari Jalan Kesawan yang mengakibatkan kenaikan tingkat atractiveness pada setiap elemen yang ada di koridor jalan seperti bangunan. Lighting dapat memberikan efek kejutan seperti membuat sebuah gedung yang terlihat usang menjadi sangat atraktif dan estetis. Lighting dapat membuat pejalan kaki berjalan merasa nyaman secara visual, aman dari kejahatan yang bersembunyi di balik titik-titik gelap pada bangunan. Lighting dapat meningkatkan keselamatan, kenyamanan bagi pagi pengendara kendaraan bermotor. Perancangan lighting memberikan kenyamanan visual bagi pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki terhadap visibilitas dari sumber cahaya. Lighting juga dapat mendorong aspek kebersihan suatu kawasan. Lighting juga dapat menunjukkan suatu informasi dari suatu gedung, baik dari fasad maupun penandanya. Elaborasi antara lighting dengan aktivitas dapat membuat Kawasan menjadi hidup dan Estetis serta menjadi sarana pendukung sebuah aktivitas wisata. Keberadaan lighting memberikan sejumlah Benefit yang dapat dirasakan individu maupun sekelompok orang. Benefit yang dirasakan oleh individu adalah keamanan yang tersedia oleh lighting. Seseorang akan terhindar dari rasa takut akan kejahatan. Seseorang dapat berjalan dengan visibilitas yang jelas dan terhindar dari kecelakaan yang tidak terlihat sehingga lighting penambahan nilai keselamatan seseorang. Benefit yang dirasakan oleh berbagai kelompok adalah lighting memberikan benefit secara ekonomi karena dengan adanya lighting memberikan kesempatan untuk aktivitas Ekonomi 24 jam menjadi memungkinkan yang mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan manusia. Benefit lainnya adalah lighting dapat membuat ruang-ruang seperti jalur pejalan kaki menjadi ruang komunal dan dapat menyediakan aktivitas di ruang komunal pada malam hari. Kebaruan dalam tesis desain ini adalah tesis ini menggabungkan dan mengelaborasikan berbagai macam aspek seperti pengaplikasian dan perancangan lighting yang digabungkan dengan perancangan kawasan seperti redesain bangunan, pengaplikasian elemen-elemen kota, serta perannya dalam membentuk kota menjadi satu dengan melestarikan eksisiting yang sudah ada sedemikian rupa. Kebaruan lainnya adalah tesis ini mendukung berbagai hasil teori pencahayaan dalam penelitian Bronckers (2009) namun juga mematahkan beberapa kajian teori yang ada pada dalam penelitiannya. Hal ini dikarenakan sebagian besar penelitian pencahayaan praktiknya masih dilakukan dalam ruangan tertutup, bukan pada lingkup kota yang juga disertakan dengan simulasi. Penelitian ini mungkin merupakan penelitian pertama yang melakukan simulasi pencahayaan pada lingkup koridor secara detil yang permodelannya dipresentasikan dengan menggunakan software simulasi.