digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Amanda Magdareta Rompas
PUBLIC Open In Flipbook Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pemanfaatan kafe sebagai tempat belajar oleh mahasiswa semakin marak, didukung oleh pertumbuhan jumlah kafe yang pesat, perkembangan teknologi, dan kecenderungan generasi Z terhadap lingkungan belajar informal. Fenomena ini dapat ditemukan di Kota Bandung, di mana kafe dianggap sebagai salah satu alternatif tempat belajar oleh mahasiswa. Motivasi belajar mahasiswa penting untuk dijadikan pertimbangan oleh arsitek dalam merancang bangunan kafe, agar dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa sebagai penggunanya. Arsitek memiliki peran krusial dalam merancang bangunan kafe yang dapat memfasilitasi kebutuhan belajar mahasiswa sebagai pengguna. Di samping itu, arsitek juga harus merespons kepentingan-kepentingan lain terkait kafe sebagai bangunan komersial. Penelitian ini berfokus untuk mengeksplorasi strategi arsitek dalam merancang kafe yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Riset ini bertujuan untuk mengungkap strategi yang tepat untuk mendesain ruang belajar informal pada sebuah bangunan komersial seperti kafe. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, observasi perilaku pembelajar di kafe dan wawancara kepada arsitek sebagai perancang dari bangunan kafe. Penelitian dilakukan pada 5 kafe di Kota Bandung yang didesain oleh arsitek dan sering dikunjungi mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar, yaitu de.u Coffee, Didago Café, Kilogram Space, Mutu Loka, dan Sawo Coffee. Temuan dari riset ini menguraikan karakteristik-karakteristik ruang kafe yang dapat mendukung ketiga kebutuhan psikologis dalam meningkatkan motivasi intrinsik, yaitu kompetensi, otonomi, dan keterhubungan. Dalam merespons fenomena penggunaan kafe sebagai tempat belajar, arsitek kelima kafe menerapkan strategi yang berbeda-beda. Di antaranya, strategi desain yang mendukung pengalaman belajar secara fisik maupun psikologis ditemukan sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar. Pembahasan terhadap temuan juga mencakup cara berpikir arsitek dalam mempertimbangkan dan mengelola kebutuhan mahasiswa sebagai pengguna kafe beserta kepentingan-kepentingan lain yang mempengaruhi strategi desain.