digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Young Entrepreneur Academy (YEA) yang bergerak di bidang industri pendidikan kewirausahaan terkena dampak pandemi COVID-19. Dalam penilaian “low touch economy”, pendapatan perusahaan diperkirakan akan turun, dan dampak pandemi dapat berlangsung lebih dari satu tahun. Untuk mengatasi situasi tersebut, YEA perlu merumuskan strategi bisnis baru. Dalam penelitian kualitatif ini, penulis menggali bagaimana perusahaan dapat menghadapi era normal baru dengan menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan lewat dokumen dan laporan, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara. Dalam mengeksplorasi masalah bisnis, dilakukan analisis internal dan eksternal untuk menemukan informasi tentang situasi yang dihadapi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan wawasan guna merumuskan strategi bisnis. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan YEA untuk menggunakan strategi ofensif melalui inovasi dan diversifikasi. Perusahaan perlu mengalokasikan kembali sumber dayanya, menyesuaikan produk dan layanan yang ada, dan membuat produk kursus online baru. Dalam model bisnis YEA, produk baru digunakan tidak hanya untuk menangkap pasar yang ada, tetapi juga segmen pelanggan potensial yang sebelumnya tidak terlayani, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan YEA. Kami menyimpulkan bahwa strategi bisnis yang sesuai di era normal baru untuk Young Entrepreneur Academy adalah strategi diferensiasi produk. Hal ini dapat diimplementasikan dengan mengalokasikan kembali sumber daya mereka, mengembangkan produk dan layanan baru dengan beralih dari fisik ke virtual, menguji dan memvalidasi produk baru dengan cepat, melakukan perbaikan, dan mempersiapkan peningkatan skala bisnis