digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perwujudan tempat adalah proses mengekspresikan dan memberikan bentuk yang nyata pada gagasan tempat yang abstrak. Tindakan mengubah gagasan yang abstrak menjadi produk nyata banyak faktor yang mempengaruhi dalam peruujudannya. Karena sifatnya yang absurd, tempat hanya dapat diamati dari ekspresi unsur-unsur pembentuknya. Tempat memiliki makna, menimbulkan rasa memiliki, dan berskala mamrsia. Perwujudan tempat diperlukan kekuatan sendiri dari komunitasnya, berada di ruang yang tepat, melakukan kegiatan tertentu pada waktu yang tepat, dan didukung oleh budaya. Permukiman vernak:ular dipengaruhi sistem kepercayaan, penggunaan material dan teknologi lokal, dan pemahaman masyarakat terhadap alam lingkungannya yang berkaitan erat dengan warisan budaya leluhur. Permukiman vemakular Bali Aga Pengotan memiliki karakteristik unik pada stmktur keruangannya yang tersusrm dari prinsip penataan ruang yang konsisten yang dipengaruhi tata nilai yang dianut dan pemahaman mereka akan lingkungan sekitar, namun pemaknaannya bisa beragam sesuai dengan kebutuhan dan fungsi. Disertasi ini bermakud mengungkap pengaruh perilaku-ritual terhadap perwujudan tempat pada permukiman vernakular Bali Aga Pengotan dengan cara menggali pola fisik dan pola perilaku ritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan kajian deskriptifdan eksploratifunhrk memahami dan dapat menjabarkan konsep tempat yang terjadi dengan melihat fenomena di lapangan, membuat dokumentasi kondisi eksisting, melakrkan pengamatan terhadap penggunaan nxrng di lapangan, dan kemudian diverifikasi melalui wawancara dengan pengguna ruang. Data yang terhimpun dianalisis melalui metoda Observing Physical Trace (OPT) dan Observing Environmmtal Behsviour (OEB) yallg kemudian dianalisis berulang-ulang sesuai dengan jumlah kegiatan yang ada. Hasil analisis diinterpretasikan dengan mernbaca relasi yang terjadi antara pola fisik dengan pola perilaku-ritual. Interpretasi dilakukan segera setelah pengumpulan data dan analisis tahap awal selesai dilakukan. Verifrkasi dimaksudkan untuk memperkaya data, namun dapat juga sebagai proses penyederhanaan, atau pemfokusan data. Data yang telah diperoleh dan dianalisis pada proses awal digunakan sebagai acuan dalam pengumpulan data berikutnya hingga daia telah cukup (saturation). Hasii penelitian menunjukkan bahwa perwujudan tempat di permukiman vemakular Bali Aga Pengotan adalah proses pembentukan tempat yang berhrj',an menciptakan jiwa terupat (spirit of place) dengan cara 1) permukiman dirancang berdasarkan pemahaman kosmologi lokal, 2) tempat diwujudkan dengan adanya objek sembahan sebagai pusat orientasi dan kegiatan, 3) atribut ruang digunakan sebagai penanda yang memberi karakter, dan 4) organisasi sosial dibentuk sebagai penjaga keberlanjutan tradisi. Faktor-faktor pengaruh yang sangat dominan tidak hanya pada fisik permukiman namun juga pada kehidupan dan kegiatan masyarakatnya selain faktor strulctur sosial dan aktivitas upacara ritual yang diselenggarakan. Objek sembahan sebagai unsur utama, tata gerak dan kostum pelaku, dan perabot dan dekorasi menjadi unsur-unsur perwujudan tempat yang dapat dipahami dan dirasakan.