digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Akhmad Abrar Al-arsyi Hendana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Perkembangan teknologi dan keilmuan menjadi salah satu faktor berkembangnya kebutuhan pemetaan atau pemodelan secara spasial. Salah satu hal yang telah berkembang dan mulai diaplikasikan adalah pemetaan atau pemodelan tiga dimensi (3D). Metode yang digunakan dalam pemodelan salah satunya adalah Scan to BIM (Building Information Model) yang terdiri tiga tahap utama, yaitu persiapan, pemindaian, dan pengolahan data. Tahap pemindaian pada pemodelan scan to BIM dapat dilakukan secara terkontrol dan tidak terkontrol. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing baik dari segi pelaksanaan maupun kualitas data yang didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pelaksanaan dan perbedaan kualitas hasil metode Scan to BIM terkontrol dan tidak terkontrol. Penelitian diawali dengan survei reconnaissance ke area objek penelitian, yaitu Gedung Riset dan Inovasi ITB. Lalu dilakukan pengambilan data titik kerangka dasar dengan metode poligon tertutup sempurna dan sipat datar, serta data titik bantu dengan metode pengikatan ke muka dan trigonometri. Titik kerangka dasar dan titik bantu digunakan sebagai titik berdiri alat saat pemindaian. Pengambilan data point cloud dilakukan secara terkontrol dan tidak terkontrol menggunakan alat Terestrial Laser Scanner (TLS). Pengolahan data untuk titik kerangka dan titik bantu menggunakan metode perataan bowdicth dan least squares. Data point cloud diolah melalui proses georeferencing, filtering, dan registrasi. Setelah itu, dilakukan pemodelan tiga dimensi yang mengacu pada data point cloud yang telah selesai diolah untuk visualisasi akhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, metode scan to BIM tidak terkontrol membutuhkan waktu lebih lama dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan metode terkontrol, dengan pengambilan data yang lebih cepat dan pengolahan data yang lebih lama. Metode scan to BIM terkontrol dan tidak terkontrol memiliki ketelitian yang sama untuk data point cloud secara global atau keseluruhan. Namun scan to BIM terkontrol memiliki ketelitian yang lebih baik untuk ketelitian data point cloud tiap dua titik atau secara pair to pair.