2020_TS-PP_MAS ZUCHRIZAL R WINATA_1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Yose Ali Rahman Mas Zuchrizal Rasyidian Winata_29118377_Full Thesis.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman COVER Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman BAB 1 Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman BAB 2 Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman BAB 3 Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman BAB 4 Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman PUSTAKA Mas Zuchrizal Rasyidian Winata
PUBLIC Yose Ali Rahman
Produk domestik bruto Indonesia pada 2019 tumbuh sebesar 5.02 persen, dan Indonesia
diproyeksikan akan tumbuh sekitar 5.0 hingga 5.4 persen pada tahun 2020. Akan tetapi,
pandemi COVID-19 menyerang dan segala aktivitas ekonomi terhambat. Perkantoran ditutup
dan masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah untuk mencegah penularan penyakit
tersebut. Hasilnya, International Monetary Fund memproyeksikan bahwa Indonesia hanya
akan tumbuh sebesar 0.5 persen dari sisi PDB riil pada tahun 2020 ini. Selain itu, pasar bursa
Indonesia juga merasakan dampaknya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami
penurunan hingga ke kisaran 3,900 rupiah pada awal mula pandemi. Hampir tidak ada
perusahaan yang terdaftar dalam bursa selamat atas penurunan harga ini, termasuk PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Tujuan riset ini adalah untuk menemukan nilai intrinsik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul dengan mengidentifikasi faktor-faktor luar dan dalam perusahaan untuk menciptakan
gagasan yang kuat sebelum melakukan valuasi harga saham. Analisis faktor eksternal
menggunakan PESTEL menyimpulkan bahwa walaupun industri obat-obatan herbal akan
tumbuh di Indonesia, faktor-faktor eksternal lainnya masih cenderung rapuh karena pandemi
yang belum kunjung mereda. Analisis industri juga memperlihatkan adanya persaingan yang
ketat pada industri farmasi Indonesia. Akan tetapi, analisis pada internal perusahaan
memperlihatkan bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul memiliki kondisi
fundamental yang kokoh.
Valuasi absolut dan relatif akan digunakan pada riset ini dan diiringi oleh metode pendukung
lainnya. Menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul dihargai sebesar 1,394 rupiah per lembar saham, sementara valuasi relatif
menggunakan Price-to-Earnings Multiple memberikan nilai sebesar 1,980 rupiah per lembar
saham. Kedua valuasi tersebut menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada harga perusahaan
pada bursa saat ini. Faktor pendukung lainnya seperti analisis menggunakan Monte Carlo
menyimpulkan bahwa harga saham perusahaan akan cenderung naik dibandingkan turun, dan
Piotroski F-Score juga menunjukkan nilai yang baik terhadap perusahaan.
Berdasarkan riset ini, penulis menyarankan para investor untuk tetap menahan untuk menjual
atau membeli saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul karena nilai tujuan pada
valuasi absolutnnya yang tidak terpaut jauh dengan harga saat ini. Akan tetapi, penulis juga
menyimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki fundamental yang kuat dan masih dapat
berkembang di masa yang akan datang.