digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produk domestik bruto Indonesia pada 2019 tumbuh sebesar 5.02 persen, dan Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sekitar 5.0 hingga 5.4 persen pada tahun 2020. Akan tetapi, pandemi COVID-19 menyerang dan segala aktivitas ekonomi terhambat. Perkantoran ditutup dan masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Hasilnya, International Monetary Fund memproyeksikan bahwa Indonesia hanya akan tumbuh sebesar 0.5 persen dari sisi PDB riil pada tahun 2020 ini. Selain itu, pasar bursa Indonesia juga merasakan dampaknya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan hingga ke kisaran 3,900 rupiah pada awal mula pandemi. Hampir tidak ada perusahaan yang terdaftar dalam bursa selamat atas penurunan harga ini, termasuk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. Tujuan riset ini adalah untuk menemukan nilai intrinsik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan mengidentifikasi faktor-faktor luar dan dalam perusahaan untuk menciptakan gagasan yang kuat sebelum melakukan valuasi harga saham. Analisis faktor eksternal menggunakan PESTEL menyimpulkan bahwa walaupun industri obat-obatan herbal akan tumbuh di Indonesia, faktor-faktor eksternal lainnya masih cenderung rapuh karena pandemi yang belum kunjung mereda. Analisis industri juga memperlihatkan adanya persaingan yang ketat pada industri farmasi Indonesia. Akan tetapi, analisis pada internal perusahaan memperlihatkan bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul memiliki kondisi fundamental yang kokoh. Valuasi absolut dan relatif akan digunakan pada riset ini dan diiringi oleh metode pendukung lainnya. Menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dihargai sebesar 1,394 rupiah per lembar saham, sementara valuasi relatif menggunakan Price-to-Earnings Multiple memberikan nilai sebesar 1,980 rupiah per lembar saham. Kedua valuasi tersebut menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada harga perusahaan pada bursa saat ini. Faktor pendukung lainnya seperti analisis menggunakan Monte Carlo menyimpulkan bahwa harga saham perusahaan akan cenderung naik dibandingkan turun, dan Piotroski F-Score juga menunjukkan nilai yang baik terhadap perusahaan. Berdasarkan riset ini, penulis menyarankan para investor untuk tetap menahan untuk menjual atau membeli saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul karena nilai tujuan pada valuasi absolutnnya yang tidak terpaut jauh dengan harga saat ini. Akan tetapi, penulis juga menyimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki fundamental yang kuat dan masih dapat berkembang di masa yang akan datang.