Belimbing wuluh merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh baik di Indonesia. Belimbing wuluh
merupakan tumbuhan yang diusulkan untuk kebutuhan medis. Selain itu, buah Belimbing wuluh biasa
dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kandungan senyawa terbanyak
pada belimbing wuluh adalah oksalat. Konsumsi buah belimbing wuluh yang berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan kadar serum oksalat dan akumulasi kristal kalsium oksalat dalam tubulus
ginjal yang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
rekomendasi pengurangan oksalat yang terkandung dalam buah belimbing wuluh pada berbagai
tingkat kematangan. Kadar oksalat buah belimbing wuluh diukur dengan KCKT menunjukkan hasil
kandungan oksalat pada buah belimbing wuluh muda berada pada rentang 9,33-10,32 mg/g.
Sedangkan pada buah belimbing wuluh matang berada pada rentang 8,57-9,82 mg/g. Perendaman
ekstrak air buah belimbing wuluh menggunakan air kapur yang dilakukan secara kualitatif
menghasilkan endapan putih pada semua tingkat kematangan buah. Endapan putih terbanyak
terdapat pada buah belimbing wuluh dengan tingkat kematangan tua.