digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sharon Susanto
PUBLIC yana mulyana

Etorikoksib (ETR) merupakan salah satu golongan anti inflamasi selektif COX-2 yang diklasifikasikan dalam BCS kelas II. Pada penelitian ini dilakukan usaha peningkatan kelarutan etorikoksib melalui kombinasi pembentukan kokristal dan ball milling. Percobaan dilakukan secara in-situ melalui pembentukan kokristal secara langsung menggunakan metode liquid-assisted-grinding, dan secara ex-situ melalui pembentukan kokristal etorikoksib-asam oksalat (ETR-OXA) terlebih dahulu menggunakan metode solvent evaporation yang dilanjutkan ball milling. Optimasi dilakukan dengan memvariasikan waktu penggilingan dan jenis stabilizer. Jenis stabilizer yang digunakan meliputi Tween 80 (ETR-OXA-T-BM), Poloxamer 188 (ETR-OXA-P-BM 60), dan kombinasi Tween 80-sodium lauryl sulfate (SLS) (ETR-OXA-T-S-BM 60). Percobaan secara in-situ memberikan jumlah rendemen yang rendah (<10%). Kokristal yang dihasilkan secara ex-situ lalu dievaluasi menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC), Powder X-Ray Diffractometry (PXRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Analisis DSC dari ETR memberikan puncak endotermik pada 130°C, sementara untuk ETROXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, dan ETR-OXA-T-S-BM 60 memberikan puncak endotermik pada rentang 179 - 180°C. Sementara itu, data PXRD untuk ETR-OXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, ETR-OXAT-S-BM 60 memberikan puncak yang sama; dan berbeda dengan ETR. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa ETR-OXA-T-BM dengan waktu milling 60 menit memberikan partikel dalam rentang nanometer yang tidak terindividualiasi. Sementara penggunaan Poloxamer 188 serta kombinasi Tween 80-SLS menghasilkan ukuran partikel > 1 µm. ETR-OXA-T-BM 60 menghasilkan ukuran partikel paling kecil dengan nilai d90 sebesar 5,587 µm dan nilai d10 590 nm diikuti dengan ETR-OXA-P-BM 60 dan ETR-OXA-T-S-BM 60 berturut-turut dengan nilai d90 sebesar 25,97 µm dan 126 µm serta d10 772 nm dan 1,599 µm. Kelarutan ETR-OXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, ETR-OXA-T-S-BM 60 pada 48 jam mengalami peningkatan paling tinggi pada media akuades sebesar 20 – 50 kali dibandingkan dengan ETR. Pada media pH 1,2, kelarutan ETR, ETROXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, ETR-OXA-T-S-BM 60 masingmasing sebesar 6,77±0,12 mg/mL, 14,60±0,10 mg/mL, 27,36±0,24 mg/mL, 23,57±0,31 mg/mL, 18,73±0,15 mg/mL berturut-turut. Peningkatan kelarutan pada media pH 4,5 ETR-OXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, ETR-OXA- ii T-S-BM 60 berkisar anrara 1 – 1,3 kali dibandingkan ETR murni. Etorikoksib memiliki kelarutan paling rendah pada media pH 6,8 dengan nilai ETR, ETR-OXA, ETR-OXA-T-BM 60, ETR-OXA-P-BM 60, ETR-OXA-T-S-BM 60 masingmasing sebesar 0,13±0,00 mg/mL, 0,15±0,00 mg/mL, 0,31±0,00 mg/mL, 0,22±0,00 mg/mL, dan 0,21±0,00 mg/mL. Hasil disolusi etorikoksib dari serbuk ETR-OXA-T-BM 60 pada t30 menit sebesar 48,96±4,87% sementara serbuk ETR sebesar 28,68±1,35%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dan perbedaan profil disolusi pada media dapar fosfat pH 6,8. Serbuk ETR-OXA-P-BM 60 dan ETR-OXA-T-S-BM 60 tidak memberikan perbedaan profil disolusi yang signifikan dengan serbuk ETR dengan nilai t30 menit masing-masing sebesar 24,68±3,09% dan 21,11±6,08%. Optimasi waktu ball milling menunjukkan bahwa peningkatan waktu milling hingga 60 menit mampu meningkatkan jumlah etorikoksib yang terdisolusi. ETR-OXA-T-BM 30 dan ETR-OXA-T-BM 45 memberikan nilai t30 menit sebesar 21,30±6,70% dan 22,89±1,45% berturut-turut. Formulasi tablet ETR-OXA-T-BM 60 juga menunjukkan peningkatan disolusi sekitar 1,6 kali dibandingkan dengan tablet ETR pada media dapar pH 6,8. Sementara pada media dapar pH 1,2 ETR tablet dan ETR-OXA-T-BM 60 tablet etorikoksib sudah terdisolusi lebih dari 85% pada menit ke-15. Profil disolusi tablet ETR dan ETR-OXA-T-BM 60 pada media dapar pH 4,5 tidak memberikan perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan dengan nilai similaritas >50. Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa kombinasi teknik pembentukan kokristal dan ball milling secara ex-situ merupakan salah satu pendekatan yang potensial untuk meningkatkan laju disolusi dari etorikoksib.