digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Mochamad Primasakti Satyagraha
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2020 TA PP MOCHAMAD PRIMASAKTI SATYAGRAHA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Bencana memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat karena mengakibatkan masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa baik saat maupun pasca bencana terjadi. Masyarakat yang terdampak harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Di awal tahun 2020 Indonesia mengalami kejadian banjir salah satunya di Kabupaten Bandung. Banjir yang terus terjadi menuntut masyarakat untuk mengurangi dampak kerugian yang dialami. Dengan mengambil studi kasus Desa Tegalluar, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di wilayah tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara narasumber, observasi, dan pengumpulan data sekunder. Metode analisis dilakukan dengan analisis tingkat risiko bencana dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis yang dilakukan terbagi menjadi tiga sesuai sasaran yaitu analisis tingkat risiko bencana, analisis kesiapsiagaan masyarakat, dan analisis upaya mitigasi bencana. Analisis tingkat risiko bencana banjir menunjukkan wilayah Desa Tegalluar sebagian besar termasuk dalam tingkat risiko sedang. Analisis kesiapsiagaan masyarakat menunjukkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat telah mencukupi namun masih dapat ditingkatkan lebih lanjut. Analisis upaya mitigasi masyarakat menunjukkan masyarakat Desa Tegalluar telah melakukan mitigasi struktural berupa normalisasi sungai, pembuatan tanggul, dan penyesuaian tempat tinggal sedangkan mitigasi non struktural dilakukan berupa sosialisasi dan simulasi terkait penanggulangan bencana. Upaya mitigasi yang dilakukan dinilai telah mampu mengurangi dampak dari banjir.