digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Josephin Maria Pastika A
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang membawa kenangan akan hangusnya sektor industri di Kota Semarang yang berkembang pada era kolonial, termasuk beberapa kampung batik, hingga menyisakan satu yang kini masih bertahan. Museum Kesenian Batik Jawa Tengah merupakan proyek untuk mendukung upaya Pemerintah Kota Semarang dan Dewan Kesenian Kota Semarang (DEKASE) dalam menghidupkan kembali eksistensi Kampung Batik Semarang melalui revitalisasi kawasan dan pengenalan batik yang telah dilakukan sejak tahun 2006. Perancangan bertujuan untuk mewadahi fungsi museum sebagai wadah penyimpanan, pelestarian, dan pemanfaatan batik Jawa Tengah yang terhubung langsung dengan Kampung Batik Semarang dan berkontribusi dalam regenerasi kawasan setempat. Proyek diprakarsai oleh DEKASE dan dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektar di sebelah Kampung Batik Semarang, dikelilingi oleh kampung-kampung kota dengan kepadatan sedang hingga tinggi. Isu utama perancangan antara lain identitas, konektivitas, dan ambience dengan tema “Melebur dalam Harmoni Kampung Batik”. Bangunan berupa kompleks multimassa yang terdiri dari 9 massa dengan mengadaptasi skala dan karakter kawasan sekitarnya. Dengan adanya museum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi penerus untuk mengenal, mempelajari, dan melestarikan kesenian batik serta pengingat akan kejayaan industri batik di masa lampau yang membangkitkan semangat untuk terus merawat dan mendukung perkembangan situs budaya seperti Kampung Batik Semarang dan sektor-sektor di dalamnya.