digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK MUHAMMAD HANIF SAIFUL.pdf?
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang permintaannya tinggi sepanjang tahun. Akan tetapi penawarannya saat musim hujan cenderung rendah karena budidaya cabai saat musim hujan lebih berisiko daripada saat musim kering. Penyakit yang menyebabkan petani cabai gagal panen berkembang lebih cepat saat musim hujan dan sulit untuk dikendalikan. Selain itu, budidaya cabai juga memerlukan modal yang sangat besar. Asuransi pertanian berbasis indeks curah hujan dapat digunakan sebagai instrumen untuk melindungi dan memberi rasa aman kepada petani dalam melakukan budidaya cabai sehingga penawarannya dapat dijaga sepanjang tahun. Asuransi ini dirancang untuk satu periode tanam. Curah hujan dalam asuransi ini dimodelkan sebagai gerak geometrik Brown dengan koefisien drift ???? dan parameter variansi ????2 yang berubah berdasarkan bulan. Kerugian perusahaan asuransi pada asuransi ini dimodelkan dengan distribusi Bernoulli dengan support 0 dan ????>0. Harga premi untuk asuransi ini dihitung sebagai present value dari ekspektasi kerugian perusahaan asuransi. Dari penelitian ini, diperoleh bahwa batas curah hujan minimum ketika terjadi kerugian ???? dan ketika terjadi kerugian penuh ???????? lebih berpengaruh pada model daripada ???? dan ????2. Selain itu, pada penelitian ini, diperoleh bahwa harga premi tidak berubah secara signifikan ketika ????????, yaitu curah hujan minimum agar terjadi pembayaran, berada di sekitar ????.