PT. Inomata Konsultama merupakan perusahaan yang setiap tahun mengerjakan pekerjaan dari
Badan Informasi Geospasial (BIG) melalu mekanisme tender. Dalam 2 tahun terakhir, perusahaan
mengalami kerugian dikarenakan penalti akibat keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Pada saat ini,
perusahaan bekerja sama kembali pada salah satu pekerjaan BIG yang dinamakan Hydrographic
Survey Package 5, Maluku Site, saat ini perusahaan mengalami perlambatan produktivitas dari target
rencana progress yang telah ditetapkan selama bulan pertama hingga bulan keempat kemajuan
pekerjaan. Hal ini mengakibatkan deviasi dari progres rencana dengan progres aktual dari 4,17%
menjadi 29,05% pada bulan keempat dari total beban kerja saat ini, deviasi ini menyebabkan
kerugian dalam biaya operasional sebesar Rp 886.245.668,30.
Dari bisnis isu, terdapat akar permasalahan pada sistem yang ada dalam pekerjaan ini yang terjadi
pada scope pekerjaan Sounding with Singlebeam and Multibeam yang merupakan aktifitas pekerjaan
terbesar melalui pareto analysis, dimana tidak adanya desain kolaboratif antara level pekerja rendah
sampai level pekerja tertinggi merupakan penyebab utama kegagalan bagi perusahaan untuk
mencapai target dalam pekerjaan dimana kondisi Percent Plan Complete hanya 46%.
Setelah mengetahui akar permasalahan, skenario solusi alternatif yang diusulkan adalah Business
Process Redesign, Daily Huddle Meetings, Project Management Software Implementation. dimana
setelah itu dilakukan pemilihan solusi alternatif terbaik bagi perusahaan dengan menggunakan
metode Analysis Hierarchy Process (AHP). Pada proses ini dilibatkan pemangku kepentingan pada
pekerjaan dan memilih Daily Huddle Meetings sebagai solusi terbaik bagi PT. Inomata Konsultama
dengan harapan bisa meningkatkan produktifitas dengan PPC menjadi 63.57% dan mengurangi
biaya operasional sebesar Rp. 266,762,148.51.
Perpustakaan Digital ITB