digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 SM Dhea Meirizka 19017258.pdf ]
PUBLIC Wiwik Istiyarini

Panitia dibentuk sebagai organisasi sementara untuk menyelenggarakan sebuah acara. Komite OSKM ITB sebagai pelaksana proses regenerasi terpusat yang dibentuk bersama oleh mahasiswa baru. Untuk membentuk sebuah Komite, pemilihan Ketua dan melengkapi struktur organisasi diperlukan. Pemilihan kepala Departemen dan kepala Divisi berasal dari hak prerogatif yang dipegang oleh seorang Ketua. Tidak ada aspek kepemimpinan sebagai pertimbangan untuk memilih kepala divisi, sehingga kepemimpinan tidak berjalan dengan baik. Divisi kepala menggunakan kemampuan mereka secara independen tanpa praktik terbaik. Tidak adanya praktik terbaik kepemimpinan menimbulkan berbagai masalah. Oleh karena itu, evaluasi kepemimpinan diperlukan yang dapat menemukan praktik terbaik yang akan dilaksanakan di OSKM ITB atau Komite terpusat ITB lainnya di tahun berikutnya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan dan potensi stafnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan yang dilaksanakan oleh hubungan antara kepala Divisi dan staf di OSKM ITB 2019. Penelitian ini melibatkan 7 diwawancarai dari 3 Kategori: Ketua, kepala Divisi dan staf. Peneliti menganalisis data menggunakan pengkodean terbuka, pengkodean aksial, dan proses pengkodean selektif. Hasilnya ada berbagai karakteristik interaksi dan hubungan antara Division Heads dan para staff di setiap Divisi. Faktor keberhasilan dari Komite terdiri dari faktor internal termasuk pemimpin dan pengikut sebagai orang di Komite, dan faktor eksternal adalah faktor selain anggota Komite, termasuk pihak lain yang terlibat dan situasi eksternal. Pendekatan kontinjensi dapat digunakan oleh kepala Divisi sebagai pedoman untuk tujuan praktis dan dalam berbagai kondisi, agar tidak menggunakan konsep yang kaku. Kata kunci: kepemimpinan, pendekatan kontinjensi, pemimpin-pengikut-situasi