Obat herbal belakangan ini mendapatkan perhatian sebagai obat terapi berbagai penyakit, termasuk
aterosklerosis. Apium graveolens dan Glycyrrhiza glabra merupakan contoh tanaman yang dinyatakan
memiliki kegunaan pada aterosklerosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi afinitas
konstituen dominan simplisia uji terhadap mekanisme pembentukan platelet dan kolesterol, serta
oksidasi sebagai agen terapi aterosklerosis, serta untuk memprediksi mutagenisitas dan
karsinogenisitas konstituen simplisia uji secara in silico. Senyawa uji dalam penelitian ini adalah
apigenin, asam elagat, asam klorogenat, asam galat, isohamnetin, pyrogallol, dan quercetin dari herba
Apium graveolens; dan asam 18-?-glycyrrhetat, biochanin A, formonentin, glabridin, isoliquiritigenin,
liquiritigenin, naringenin, asam quinat, dan rutin dari akar Glycyrrhiza glabra. Struktur senyawa uji
digambar secara manual dan dioptimasi dengan perangkat lunak Gaussian 09. Prosedur docking
dilakukan dengan perangkat lunak Autodock 4.2.6 antara senyawa uji dengan protein target (terdiri
dari COX-1, COX-2, GPIIb/IIIa, PAR1, HMG CoA reductase, dan xanthine oxidase) yang telah divalidasi
dengan senyawa sintesisnya menurut data pdb pada laman www.rcsb.org. Prediksi karsinogenisitas
dan mutagenisitas dilakukan dengan perangkat lunak PreADMET pada laman
https://preadmet.bmdrc.kr/toxicity/. Hasil dari penelitian memprediksi bahwa konstituen dominan
kedua simplisia uji memiliki afinitas yang baik pada protein target pembentukan platelet COX-1, COX2, PAR1, dan GP IIb/IIIa (kecuali asam 18-?-glycyrrhetat dan rutin). Afinitas terhadap HMG CoA
reductase dan xanthine oxidase tidak dapat ditentukan. Kedua simplisia uji diprediksi memiliki aktivitas
mutagenisitas dan karsinogenisitas.