COVER Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
BAB1 Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
BAB2 Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
BAB3 Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
BAB4 Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
BAB5 Sofi Syamilatul Fahmi
EMBARGO  2027-01-11 
EMBARGO  2027-01-11 
Kopi Arabika Gunung Puntang merupakan salah satu kopi terkenal yang berasal dari Jawa Barat. Kopi ini ditanam di sekitar daerah Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Meski merupakan kopi dengan cita rasa yang khas dan telah memenangkan penghargaan internasional, namun kopi Arabika Gunung Puntang belum pernah dilaporkan informasi kimiawinya. Pada penelitian ini, biji hijau kopi arabika Puntang dievaluasi profil metabolitnya dengan metabolomik berbasis 1H-NMR. Sampel biji kopi hijau dari empat daerah sekitar Gunung Puntang (Cimulek, Cimenong, Gandaparaja dan Nameur) dihaluskan, diekstraksi dengan D2O, dan kemudian dianalisis dengan spektroskopi NMR. Spektra 1H NMR yang diperoleh diolah dan dievaluasi dengan teknik analisis data multivariat menggunakan Orthogonal Partial Least Square Discriminant Analysis (OPLSDA) sebagai model utama. Selain itu, biji hijau kopi Arabika Gunung Puntang diinvestigasi aktivitas antioksidannya menggunakan uji DPPH dan FRAP. Secara keseluruhan, 20 metabolit berhasil diidentifikasi pada spektra 1H-NMR, meliputi metabolit sukrosa, glukosa, mioinositol, alanin, asparagin, GABA, asam 5- klorogenat, asam 4-klorogenat, asam 3-klorogenat, kafein, trigonelin, asam kuinat, asam sitrat, asam malat, asam laktat, asam format, asam asetat, asam stearat, lipid dan kolin. Melalui analisis semikuantifikasi diperoleh informasi bahwa kopi daerah Ganda Paraja memiliki keunggulan dalam banyak metabolit. Berdasarkan analisis multivariat kopi daerah Cimulek dan Cimenong memiliki kemiripan profil metabolit diakibatkan berada pada daerah yang berdekatan. Selain itu diperoleh senyawa marker untuk masing-masing daerah, yaitu asam sitrat dan trigonelin (Cimulek dan Cimenong), asam stearat, asam laktat, lipid dan mioinositol (Ganda Paraja), asam klorogenat dan sukrosa (Nameur). Berdasarkan uji antioksidan DPPH diperoleh nilai IC50 sebesar 63,16; 71,94; 78,63; 49,12 ppm dan EC50 uji FRAP sebesar 48,15; 48,13; 48,45; 43,14 ppm, untuk daerah Cimulek, Cimenong, Ganda Paraja dan Nameur. Nilai % inhibisi yang dianalisis multivariat menggunakan model OPLSDA menunjukkan asam klorogenat, asam sitrat, asam malat dan sukrosa sebagai senyawa yang berkorelasi positif sebagai antioksidan. Pada penelitian ini, metode metabolomik berbasis 1H- NMR telah berhasil mengevaluasi profil metabolit dan diperoleh informasi nilai IC50 antioksidan yang dikandung dalam biji hijau kopi Arabika Gunung Puntang yang ditanam di empat daerah yang berbeda.