digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, aspek energi merupakan pembahasan yang cukup krusial untuk Indonesia. Aspek energi di Indonesia dapat dipenuhi dengan menggunakan biomassa, mengingat bahwa Indonesia merupakan negara agraris, sehingga mempunyai limbah biomassa yang berlimpah. Salah satu cara memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi adalah melalui proses gasifikasi. Proses gasifikasi menggunakan umpan berupa biomassa dan menghasilkan gas yang kaya dengan H2 dan CO. Gasifikasi dilakukan dalam reaktor tubular jenis downdraft dan menggunakan kukus sebagai medium gasifikasi. Pada penelitian ini, akan dikaji efek tinggi unggun dan steam to carbon ratio (S/C) terhadap konsentrasi hidrogen pada gas produser dan nilai bakar gas produser. Proses gasifikasi dilakukan pada tekanan atmosferik dan temperatur 700oC dengan S/C divariasikan antara 1,3 hingga 3. Tinggi unggun divariasikan antara 8 cm, 13 cm, atau 17 cm. Untuk memodelkan dan memprediksi komposisi gas produser, digunakan analisis termodinamika berupa kesetimbangan reaksi-reaksi pada gasifikasi. Dari variasi S/C, konsentrasi hidrogen tertinggi pada gas produser didapat saat S/C bernilai 3, dengan nilai 53,90%. Nilai LHV tertinggi juga dicapai saat S/C bernilai 3, dengan nilai 158 kJ/mol. Dari variasi tinggi unggun, konsentrasi tertinggi gas hidrogen pada gas produser dapat dicapai saat tinggi unggun bernilai 17 cm, dengan nilai 59,01%. Nilai LHV tertinggi juga dicapai saat tinggi unggun bernilai 17 cm, yakni 185,4 kJ/mol. Dari kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan tinggi unggun dan S/C akan meningkatkan konsentrasi hidrogen pada gas produser.