digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Mohammad Rhesa Fitriadi
PUBLIC Alice Diniarti

Kecelakaan lalu lintas sering kali terjadi antara pengendara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Pengguna jalan yang rentan mengalami kematian adalah pejalan kaki. Pengembangan model untuk tingkat keselamatan penyeberangan khususnya penyeberangan di persimpangan dibutuhkan di Indonesia karena sampai saat ini belum ada standar untuk menilai tingkat keselamatan penyeberang di persimpangan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model keselamatan penyeberangan khususnya pada persimpangan dengan memperhatikan variabel – variabel yang berpengaruh pada persimpangan di Kota Bandung. Lokasi persimpangan yang diteliti sebanyak 12 simpang empat lengan bersinyal dan tidak bersinyal di Kota Bandung. Lengan yang ditinjau adalah lengan mayor dan lengan minor. Model ini dikembangankan mengikuti metode regresi liniear berganda. Variabel terikat yang digunakan adalah nilai rating keselamatan yang didapatkan dari responden sedangkan untuk variabel bebas yang digunakan adalah lalu lintas dan karakteristik fisik persimpangan yang ditinjau Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa variabel yang mempengaruhi nilai tingkat keselamatan penyeberang di persimpangan Kota Bandung adalah total jumlah lajur, ketersediaan sinyal lalu lintas dan tipe dominan area jalan. Semakin banyak jumlah lajur maka tingkat keselamatan akan menurun karena jarak yang ditempuh oleh penyeberang jalan akan semakin panjang dan tingkat berinteraksi dengan kendaraan lebih tinggi. Dengan adanya sinyal lalu lintas akan meningkatkan tingkat keselamatan penyeberang jalan karena pergerakan penyeberang jalan dan kendaraan bermotor terpisahkan oleh waktu sinyal lalu lintas. Sebaliknya dengan tipe daerah yang komersial akan menurunkan nilai keselamatan, dimana banyaknya pertokoan, kantor dan pabrik terdapat banyak aktifitas pejalan kaki ataupun penyeberangan di persimpangan. Nilai keselamatan penyeberangan di Kota Bandung mempunyai rentang nilai antara 1,907 – 3,825. Rata – rata nilai keselamatan penyeberangan di persimpangan Kota Bandung 2,842 dengan standar deviasi sebesar 0,543. Nilai rata – rata keselamatan termasuk dalam kategori cukup berkeselamatan untuk tinjauan lengan mayor dan minor.