Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus Chikungunya (CHIKV). Pada tahun 2016 tercatat sebanyak 349.936 jiwa menderita Chikungunya, termasuk di dalamnya adalah Indonesia dengan 1.702 kasus. Meskipun penyakit ini tidak mematikan dibanding demam dengue, pencegahan atau diagnosis dini menjadi penting agar gejala yang ditimbulkan lebih mudah diatasi. CHIKV merupakan virus berselubung yang mengandung materi genetik berupa RNA positif untai tunggal yang mengkode 10 jenis protein. Salah satu jenis protein, protein E1 CHIKV, merupakan protein yang dapat memunculkan antibodi dan respon imunogenik pada sel yang terinfeksi CHIKV. Hal tersebut menjadikan protein E1 CHIKV dapat digunakan sebagai komponen penting dalam pengembangan kit diagnostik dan pengembangan vaksin Chikungunya. Oleh karena itu dibutuhkan protein E1 CHIKV dalam keadaan murni dan larut dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan protein E1 CHIKV dalam keadaan murni dan terlarut dengan sistem E. coli. Gen pengkode protein E1 CHIKV diinsersi ke dalam sel inang E. coli. Sebanyak tiga galur E. coli, yaitu E. coli BL21 CodonPlus(DE3)-RIPL, E. coli Rosetta-gami B(DE3), dan E. coli BL21(DE3) pLysS digunakan pada penelitian ini. Ketiga sel ditransformasi dengan pMAL-CHIKVE1, dianalisis ekspresinya menggunakan inducer IPTG (Isopropil ?-D-1- tiogalaktopiranosid) 0,5 mM dengan waktu inkubasi 16 jam, dan protein E1 CHIKV diproduksi dalam skala besar dan dimurnikan dengan kromatografi penukar anion. Klon terbaik yang menghasilkan protein E1 CHIKV adalah transforman E. coli BL21 CodonPlus(DE3)-RIPL. Sel ini dilisis dengan mengoptimalkan beberapa metode dan yang terbaik yaitu menggunakan kombinasi lisozim, homogenizer, dan sonikator. Hasil pemurnian protein CHIKVE1 dalam keadaan terlarut ditunjukkan dengan eletroforegram poliakrilamid SDS-PAGE, yaitu pita pada ukuran ? 90 kDa yang merepresentasikan protein E1 CHIKV. Walaupun masih ada beberapa pita selain pita protein E1 CHIKV, hasil adalah sangat penting mengingat protein E1 CHIKV sejauh ini hanya dihasilkan oleh sistem ekspresi eukariot yang kompleks dan mahal.
Perpustakaan Digital ITB