digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Ihsan Arifin
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan teknik recovery tersier yang dilakukan terhadap sumur yang sudah tua. Tanpa proses recovery, hanya 20-40% minyak yang dapat dieksploitasi, sedangkan sisanya (40-60%) masih tertinggal di antara celah batuan. Oleh karenanya perlu dilakukan proses recovery primer, sekunder, dan tersier. Teknik recovery tersier terbukti menghasilkan recovery factor sekitar 20%1. Di Indonesia, injeksi polimer dalam teknik EOR belum diterapkan karena dinilai tidak ekonomis akibat belum tersedianya polimer buatan lokal. Penelitian ini bertujuan utnuk mensintesis poliakrilamida dengan variasi konsentrasi akrilamida dan temperatur sintesis. Polimerisasi adisi dilakukan dengan menggunakan inisiator kalium persulfat (KPS). Poliakrilamida dikarakterisasi dengan konfirmasi gugus fungsi menggunakan spektrum FTIR. Ditemukan bahwa poliakrilamida dengan Mv lebih besar dihasilkan jika konsentrasi akrilamidanya lebih besar. Sebagai upaya peningkatan viskositasnya, dilakukan hidrolisis parsial pada poliakrilamida. Hasil menunjukkan bahwa viskositas larutan PHPAM 1000 ppm pada 25 °C dapat meningkat hingga 145,22 cP yang awalnya hanya 2,5 cP. Hasil tersebut menunjukkan PHPAM ini dapat dibandingkan dengan polimer komersial yang beredar di pasaran.