digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Habib Fathur Rohman
PUBLIC Alice Diniarti

Daerah penelitian termasuk kedalam daerah rawan banjir yang terletak pada sepanjang Hulu Sungai Citarum di Kecamatan Pacet - Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi, serta mengetahui kondisi hidrogeologi daerah penelitian yang meliputi, tinggi muka airtanah, arah aliran airtanah, dan interaksi antara airtanah dan air permukaan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi geologi dan hidrogeologi lapangan, analisis data lapangan, analisis debit air sungai, serta pemodelan hidrologi air sungai dan hidrogeologi airtanah. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu: Satuan Dataran Intervolkanik (V12), Satuan Kaki Lereng Gunungapi Malabar (V7), Satuan Kaki Lereng Gunungapi Rakutak (V7) dan Satuan Kerucut Gunungapi Rakutak (V4). Secara stratigrafi, daerah penelitian terdiri atas 5 satuan tidak resmi, yakni (dari tua ke muda): Gumuk Gunung Rakutak yang terdiri dari Satuan Breksi Aliran Piroklastik Gunung Rakutak (Ra) dan Satuan Aliran Lava Gunung Rakutak (Rl), Gumuk Gunung Gambung yang terdiri dari Satuan Breksi Aliran Piroklastik Gunung Gambung (Ga) dan Satuan Aliran Lava Gunung Gambung (Gl), dan Gumuk Gunung Malabar yang terdiri dari Satuan Breksi Aliran Piroklastik Gunung Malabar (Ma). Strukur geologi yang terdapat di daerah penelitian adalah Sesar Menganan Citarum. Pemodelan Hidrogeologi dilakukan pada tahun 2006-2013 dengan menggunakan SWATMODFLOW, dengan rentang spin up 3 tahun (2006-2008), kalibrasi 3 tahun (2009-2011), dan verifikasi 2 tahun (2012-2013). Interaksi airtanah dan air permukaan pada daerah penelitian merupakan sistem efluen pada seluruh segmen sungai. Dari hasil pemodelan pada musim kemarau groundwater surface water exchange rates (GSWER) memiliki nilai rata-rata 2078,72 m3/hari (efluen) sedangkan pada musim hujan memiliki nilai rata-rata -2396,22 m3/hari (efluen).