PT ABC merupakan salah satu tambang emas yang beroperasi di Provinsi Sulawesi
Utara. Salah satu lokasi bukaan tambang aktif PT. ABC adalah pit SMK.
Permasalahan utama yang terjadi di pit SMK sejak pertengahan tahun 2016 adalah
keterdapatan aliran airtanah dengan debit yang cukup signifikan besar (debit
terukur bulan September 2017 > 400 liter/detik), dan merupakan air panas dengan
temperatur lebih dari 70o C. Hal tersebut mengakibatkan proses penambangan
terganggu, dimana ruang gerak alat tambang menjadi terbatas dan proses produksi
menjadi terhambat. Kondisi hidrogeologi menjadi penting untuk diketahui terkait
alternatif penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalah air panas dengan
debit besar yang keluar pada pit SMK. Dalam studi ini pemodelan hidrogeologi
berdasarkan model konseptual selanjutnya disimulasi dalam model numerik
sebagai pendekatan perencanaan dalam penanganan kuantitas airpanas yang keluar
pada pit SMK.
Berdasarkan pengamatan lapangan, literatur studi, dan data terdahulu dapat
disimpulkan bahwa media hidrogeologi dan aliran air tanah di daerah penelitian
sebagian besar dikendalikan oleh sistem media rekahan. Diperkirakan bahwa zona
permeabel tinggi lebih mungkin berada di kedalaman dangkal (<60-100 m
kedalaman), pada zona lebih dalam diperkirakan permeabilitas bernilai rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa radius penurunan air tanah efektif adalah pada
debit pemompaan sebesar 60 liter/detik, yang menghasilkan radius penurunan
airtanah maksimum sejauh 220 meter ke arah Utara-Selatan, dan 150 meter ke arah
Barat-Timur. Simulasi dewatering juga menunjukkan bahwa skenario dimana titik
pemompaan tersebar mengikuti struktur dominan merupakan skenario yang paling
optimum dalam menurunkan airtanah hingga di bawah bottom pit. Pola struktur
geologi selain berperan penting terhadap kondisi hidrogeologi daerah studi, juga
berperan dalam penentuan lokasi titik pemompaan yang efektif, dimana
kecenderungan pola perubahan airtanah adalah mengikuti struktur dominannya.