digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyalahgunaan minuman oplosa membawa konsekuensi pada kefatalan pada manusia. Dalam kasus toksisitas dari minuman oplosan, konfirmasi metanol, bahan utama dari minuman oplosan, sangat penting untuk penanganannya. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan metode deteksi metanol pada subjek yang terpapar pada minuman oplosan, menggunakan rambut mencit. Konfirmasi dari efek farmakologi minuman oplosan dilakukan dengan menguji penekanan nyeri pada mencit menggunakan metode tail-flick. Mencit diberi metanol dan minuman oplosan menunjukkan efek analgesik yang berbeda bermakna (p<0,05) dibanding kontrol (mencit pada kelompok yang hanya diberi Natrium-CMC). Pemeriksaan sampel rambut mencit menggunakan Fourier-transformed Infrared Spectroscopy (FTIR) tidak menunjukkan bilangan gelombang yang spesifik untuk metanol, hanya bilangan gelombang untuk beberapa gugus pada transflutrin dan DEET. Secara keseluruhan, hasil percobaan jni mengindikasikan bahwa metode deteksi ini tidak dapat digunakan untuk mendeteksi metanol yang terkandung dalam minuman oplosan menggunakan sampel rambut.