Penyalahgunaan minuman oplosa membawa konsekuensi pada kefatalan pada
manusia. Dalam kasus toksisitas dari minuman oplosan, konfirmasi metanol, bahan
utama dari minuman oplosan, sangat penting untuk penanganannya. Penelitian ini
bertujuan untuk memodelkan metode deteksi metanol pada subjek yang terpapar
pada minuman oplosan, menggunakan rambut mencit. Konfirmasi dari efek
farmakologi minuman oplosan dilakukan dengan menguji penekanan nyeri pada
mencit menggunakan metode tail-flick. Mencit diberi metanol dan minuman
oplosan menunjukkan efek analgesik yang berbeda bermakna (p<0,05) dibanding
kontrol (mencit pada kelompok yang hanya diberi Natrium-CMC). Pemeriksaan
sampel rambut mencit menggunakan Fourier-transformed Infrared Spectroscopy
(FTIR) tidak menunjukkan bilangan gelombang yang spesifik untuk metanol, hanya
bilangan gelombang untuk beberapa gugus pada transflutrin dan DEET. Secara
keseluruhan, hasil percobaan jni mengindikasikan bahwa metode deteksi ini tidak
dapat digunakan untuk mendeteksi metanol yang terkandung dalam minuman
oplosan menggunakan sampel rambut.