Metode Spektrofotometri Fourier - Transform Infrared (FTIR), dikembangkan dan divalidasi untuk analisa kuantitatif amoksisilin trihidrat tablet dari 7 industri berbeda, yang di peroleh dari beberapa apotek di kota Bandung. Spesivisitas, linieritas, presisi, akurasi, batas deteksi dan batas kuantisasi telah ditentukan untuk validasi metode. Analisis dengan metode HPLC sebagai metode standar FI V untuk amoksisilin trihidrat, membutuhkan banyak pelarut dan waktu penguJian relatif lama. Metode penetapan kadar amoksisilin trihidrat dengan FTIR di kembangkan untuk mendapatkan metode alternatif yang relatif lebih sederhana, cepat dan mudah. Selain metode instrumen, dilakukanjuga uji potensi dari sampel secara mikrobiologi. Dari uji linieritas terhadap metode FTIR, diperoleh persamaan y 3068 x + 47,49 linier pada rentang konsentrasi 3-15 mg/mg, dengan nilai koefisien korelasi r — 0,9995. selanjutnya koefisiy variasi regresi linear (Vxo) sebesar 1,6856%, serta batas deteksi dan batas kuantisasi masingmasing sebesar 0,0491 dan 0,1489 mg/mg. Nilai péngujian keseksamaan hari pertama menunjukkan koefisien variasi sebesar 0,57%, hari ke dua sebesar 0,44% dan ke tiga sebesar 0,99%. Nilai pengujian kecermatan dengan metode standar adisi, menunjukkan perolehan kembali berkisar antara 98,09 - 100,27%. Hasil uji potensi antibiotik amoksisilin trihidrat terhadap bakteri Sarcina lutea menunjukkan persamaany= 11,05 x + 4,278 dengan koefisien korelasi r 0,973, dan persen potensi sediaan tablet yang di uji berkisar antara 94,27-102,23%. Hasil uji potensi antibiotik amoksisilin trihidrat terhadap bakteri Staphylococcus aureus diperoleh persamaan y = 6,668x + 9,788 dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9899, dan persen potensi tablet yang di uji berkisar antara 83,06 - 115,45%. Dengan demikian metode FTIR ini telah berhasil dikembangkan dan dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk penetapan kadar tablet amoksisilin trihidrat.