digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dennas Rizky Fauzan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangunan Terowongan Air Nanjung memiliki tujuan untuk mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di bantaran Sungai Citarum dengan cara meningkatkan kapasitas Sungai Citarum semula 570 m3 /s menjadi 643 m3 /s sehingga dapat mempercepat aliran. Dalam pembangunan terowongan dilakukan kegiatan pengeboran dan peledakan untuk menghancurkan batuan yang keras sehingga akan menghasilkan getaran yang dapat mengubah nilai konvergen pada terowongan sehingga mempengaruhi kestabilan terowongan. Selain getaran juga terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi besarnya nilai konvergen seperti jarak muka terowongan terhadap titik pemantauan dan intensitas hujan. Nilai laju perpindahan yang besar dan terus menerus yang apabila tidak dipantau maka dapat berpotensi menyebabkan kelongsoran atau keruntuhan terowongan. Dalam tugas akhir ini, akan dianalisis kestabilan terowongan dengan pengukuran konvergen antara dua titik pada dinding dan atap terowongan dengan menggunakan alat convergencemeter serta seberapa besar pengaruh getaran peledakan, jarak muka terowongan, dan intensitas hujan terhadap nilai konvergen. Kriteria analisis kestabilan yang akan digunakan adalah berdasarkan konsep critical strain oleh Sakurai (1983) dan laju perpindahan yang direkomendasikan oleh UG Geotech PT Freeport Indonesia (2000). Dari hasil analisis kriteria kestabilan, Terowongan Air Nanjung dapat dikatakan stabil atau tidak memiliki masalah penyanggaan yang signifikan apabila besar strain lebih kecil dari 1.026 % sedangkan berdasarkan kriteria kestabilan laju perpindahan UG Geotech PT Freeport Indonesia (2000) dibagi menjadi 5 kategori yaitu negligible, moderate, severe, very severe, dan extremely severe.