ABSTRAK Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana COVER Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Siti Wakhidatun Suciyati
PUBLIC yana mulyana
Latar belakang dan tujuan: Aterosklerosis merupakan penyakit inflamasi kronis
yang berkembang seiring usia hidup, kadang dengan progresi yang tak terlihat.
Pada penelitian awal dugaan aktivitas antiaterosklerosis semakin diperkuat dengan
adanya hasil perbaikan profil lipid dan penurunan pembentukan plak di aorta
secara signifikan saat dibandingkan dengan simvastatin. Untuk menentukan fraksi
aktif yang berperan dalam aktivitas antiaterosklerosis ini, dilakukan studi lanjutan
yang bertujuan untuk menyederhanakan komposisi kandungan kimia dari rimpang
jahe merah dengan pemilihan berdasarkan efek farmakologinya. Metode:
dilakukan pengukuran aktivitas antiinflamasi menggunakan metode stabilisasi
membran sel darah dan aktivitas penangkapan radikal melalui metode 1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), asam 2,2’-azinobis(3-etilbenzatiazolin)-6-
sulfonat (ABTS) serta cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC).
Hasil: Asam asetil salisilat 200 µg/ml (77,32 ± 9,97%), ekstrak etanol rimpang
jahe merah 400 µg/ml (42,60 ± 0,87%), fraksi etil asetat 200 dan 400 µg/ml
(43,02 ± 8,12% dan 52,11 ± 0,30%), serta minyak atsiri dengan konsentrasi 100,
200 dan 400 µg/ml (15,72 ± 17,80%; 34,46 ± 11,52%, dan 53,99 ± 16,84%)
memberikan aktivitas penghambatan hemolisis darah yang bermakna secara
statistik jika dibandingkan dengan kontrol. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan
menggunakan metode DPPH, ABTS, dan CUPRAC menunjukkan fraksi etil
asetat rimpang jahe merah memiliki IC50 yang paling kecil (23,25 ± 10,74 µg/ml;
27,36 ± 6,43 µg/ml; dan 15,17 ± 0,60 µg/ml). Aktivitas antioksidan ekstrak etanol
dan fraksi etil asetat rimpang jahe merah dapat digolongkan sebagai antioksidan
yang sangat kuat. Sedangkan minyak atsiri rimpang jahe merah dapat digolongkan
sebagai antioksidan menengah dari hasil uji DPPH dan CUPRAC, serta
antioksidan lemah dari hasil uji ABTS. Kesimpulan: Fraksi etil asetat dan
minyak atsiri rimpang jahe merah terpilih menjadi kandidat utama untuk
dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antiaterosklerosis.