digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fithrie Nur Adelina
PUBLIC Alice Diniarti

Salah satu permasalahan yang kerap ditemui saat membangun suatu konstruksi adalah adanya tanah lunak di lapangan. Tanah lunak yang kerap menjadi permasalahan di bidang geoteknik ini merupakan tanah lempung yang memiliki daya dukung rendah dan membutuhkan penangangan khusus sebelum dibangun suatu struktur di atasnya. Namun, pada suatu kondisi dimana tidak ada tanah yang cukup memadai yang bisa digunakan untuk mengkonsolidasi tanah lunak, maka metode perbaikan tanah yang efektif yaitu dengan menggunakan vacuum preloading. Metode ini cukup efektif dalam memperbaiki tanah lunak. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan progam elemen hingga Abaqus dengan meninjau dari segi penurunan tanah dan tekanan air pori yang terjadi serta distribusi beban dalam tanah sepanjang PVD. Dalam penelitian ini juga akan dijabarkan perbandingan hasil monitoring vacuum preloading di lapangan dengan hasil analisis. Selain itu perbandingan parameter ekivalensi metode Tran-Mitachi dan Indraratna juga dibandingkan dengan meninjau dari segi penurunan tanah. Hasil analisis menunjukkan penurunan tanah pada kondisi axisymmetric, plane strain single drain dan plane strain multi drain yaitu sebesar 107,08 cm, 99,98 cm, dan 115,53 cm. Hasil analisis penurunan tanah diverifikasi dengan hasil monitoring dengan asumsi start awal berada pada penurunan yang sama yaitu 21,77 cm. Pada monitoring, hasil rata-rata menunjukkan penurunan tanah sebesar 129,03 cm. Dari hasil analisis, model axisymmetric, plane strain single drain,dan plane strain multi drain menunjukkan penurunan tanah sebesar 124,57 cm, 117,78 cm dan 132,68 cm. Pada hasil analisis tekanan air pori diasumsikan berada pada start awal yang sama yaitu tekanan air pori sebsar 109,443 kPa. Hasil dari model axisymmetri, plane strain single drain dan plane strain multidrain menunjukkan penurunan tekanan air pori sebesar 35,24 kPa, 48, 32 kPa, dan 83,74 kPa. Hasil analisis distribusi beban sepanjang PVD di kedalaman -5 m, -8 m, -11 m, -15 m, -18 m menunjukkan hasil yaitu sebesar 172,05 kPa, 164,44 kPa, 152, 96 kPa, 147,48 kPa, dan 139,47 kPa. Perbandingan penurunan tanah dengan menggunakan parameter ekivalensi permeabilitas Metode Tran-Mitachi dan Indraratna dibandingkan dan diverifikasi dengan hasil axisymmetric dengan penurunan tanah sebesar 107,08 cm. dengan metode Tran-Mitachi menunjukkan penurunan 99,986 cm untuk kondisi plane strain single drain. Sementara dengan metode Indraratna, penurunan yang terjadi yaitu sebesar 101,98 cm.