digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Willy Barimbing
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak. Kota Bandung berada pada cekungan yang sedimennya didominasi oleh produk vulkanik dan endapan danau. Selain itu, kota Bandung juga dikeliling oleh berbagai gunung api dan zona patahan. Dengan demikian, mempelajari kondisi geologi Cekungan Bandung dan sekitarnya merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui potensi bencana geologi pada daerah ini. Dalam penelitian ini, Ambient Noise Tomography (ANT) dilakukan untuk mendapatkan struktur kecepatan VS yang bertujuan untuk mencitrakan kondisi geologi di Cekungan Bandung. ANT merupakan metode tomografi seismik yang memanfaatkan noise (bising) seismik yang terekam oleh jaringan seismometer pada daerah penelitian tanpa memerlukan sumber ledakan aktif maupun gempa. Dengan mengorelasi-silangkan dua rekaman yang direkam oleh dua stasiun maka akan didapatkan Empirical Green’s Function (EGF) yang didominasi oleh gelombang permukaan. Jenis gelombang permukaan yang digunakan pada penelitian ini adalah gelombang Love. Gelombang permukaan merupakan gelombang yang bersifat dispersif. Dengan melakukan Frequency-Time Analysis (FTAN) maka akan didapatkan kurva kecepatan grup dan kecepatan fase dari gelombang Love. Hasil dari penelitian ini adalah peta kecepatan grup dan peta kecepatan fase untuk rentang periode 1 hingga 11 s, serta penampang struktur kecepatan VS untuk beberapa lintasan. Peta kecepatan grup dan fase periode 1.5 s – 5 s berkorelasi dengan kondisi geologi lateral untuk kedalaman dangkal. Kurva dispersi yang didapatkan dari tomografi kecepatan grup dan kecepatan fase kemudian diinversi dengan menggunakan algoritma RR-PSO untuk mendapatkan kecepatan VS 1-D. Dari penampang struktur kecepatan VS didapatkan bahwa Cekungan Bandung terdiri dari 2 buah cekungan dengan ketebalan sedimen ~2 km.