digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jawa Barat terletak pada bagian utara zona subduksi antara Lempeng Australia dan Lempeng Eurasia dengan tatanan tektonik yang kompleks dan level seismisitas yang tinggi. Pada tahun 2016, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Australia National University (ANU) memasang stasiun seismometer dalam tiga periode waktu perekaman dengan total 90 titik stasiun untuk mengetahui kondisi bawah permukaan daerah ini. Pada penelitian ini, penulis melakukan konstruksi profil kerak bumi bagian atas dengan menggunakan metode Ambient Noise Tomography (ANT) gelombang Love. Penelitian ini memanfaatkan data komponen NS dan EW dalam melakukan ekstraksi Empirical Green’s Function (EGF) dalam pemrosesannya. Data harian rekaman seismogram komponen NS dan EW dirotasi untuk mendapatkan komponen transversal. Kemudian dilakukan pre-processing dan persiapan data untuk selanjutnya data harian dapat dikorelasi-silangkan. Hasil korelasi-silang data harian kemudian di-stack untuk mendapatkan EGF dengan nilai signal-to-noise ratio yang tinggi. EGF yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan menggunakan frequency-time analysis (FTAN) untuk mengekstraksi kecepatan grup gelombang Love yang memiliki resolusi baik dari periode 3s s/d 15s. Selanjutnya kecepatan grup gelombang Love ini diinversi untuk mendapatkan kecepatan gelombang S yang dapat meresolusi hingga kedalaman 12 km. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan terkait struktur kerak bagian atas di wilayah Jawa Barat. Terdapat beberapa kondisi geologi daerah di wilayah Jawa bagian barat yang mampu diinterpretasikan melalui penelitian ini, di antaranya adalah Cekungan Bandung dan Cekungan Garut yang memiliki kecepatan gelombang geser (Vs) antara 2200-2500 m/s serta Zona Bogor dengan kecepatan gelombang geser Vs lebih dari 3200 m/s