COVER CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA CARINA CHANDRA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tektonik kompleks akibat tumbukan Lempeng
Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menghasilkan
banyak struktur menarik seperti sesar, cekungan, dan zona subduksi. Sesar Palu
menjadi salah satu struktur dominan dalam aktivitas tektonik Sulawesi saat ini.
Sesar aktif yang dikenal sebagai Sesar Palu Koro memanjang hampir utara-selatan,
menerus di Selat Makassar, dan memotong zona subduksi di Laut Sulawesi.
Aktivitas tektonik yang tinggi sejak proses pembentukan Laut Sulawesi, Selat
Makassar, hingga Sesar Palu Koro menimbulkan bahaya gempa bumi hingga
tsunami di wilayah sekitarnya. Hal ini menjadi perhatian bagi peneliti-peneliti
geosains untuk mempelajari daerah ini lebih jauh. Salah satu metode yang
digunakan untuk mengamati struktur bawah permukaan suatu daerah adalah
Ambient Noise Tomography (ANT). Metode tomografi ini memanfaatkan sumber
seismik berupa ambient noise yang dapat direkam kapanpun dan di manapun.
Resolusi citra tomografi dengan metode ini tidak bergantung pada kejadian gempa
tetapi hanya pada distribusi jaringan seismograf yang ada. Pencitraan struktur
bawah permukaan di wilayah perairan seperti Laut Sulawesi dan Selat Makassar
dengan resolusi yang lebih baik dapat diperoleh dengan rekaman data dari data
Ocean Bottom Seismometer (OBS). OBS merupakan perangkat bawah laut yang
mencakup seismometer 3 komponen dan satu hidrofon untuk merekam data longoffset seismik atau seismologi. Pada tugas akhir ini, data ambient noise OBS hasil
phase weighted stacking dan data ambient noise darat hasil linear stacking milik
Cambridge-ITB digunakan dalam proses inversi tomografi untuk mencitrakan
struktur bawah permukaan di Selat Makassar dan sekitarnya dengan resolusi tinggi.
Hasil model kecepatan grup gelombang Rayleigh yang diperoleh menunjukkan
kontras kecepatan yang lebih rendah di zona subduksi Laut Sulawesi dan bagian
tengah Selat Makassar Utara yang diasosiasikan dengan keberadaan sedimen, serta
kecepatan lebih tinggi di sepanjang Sesar Palu Koro yang memotong daratanSulawesi Tengah yang diasosiasikan dengan kompleks batuan metamorf dan intrusi
granitoid.