digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRACT 25718008
Terbatas Asep Kusmana
» ITB

Keterbatasan pendanaan pemerintah dalam pelayanan sektor publik khusunya di bidang penyediaan air minum menjadi latar belakang adanya keterlibatan sektor swasta untuk bekerjasama melalui skema kerjasama pemerintah-swasta (KPBU). Prinsip Dasar dari KPBU yaitu adanya pembagian alokasi risiko antara pemerintah dan swasta dengan memberi pengelolaan jenis risiko kepada pihak yang dapat mengelolaanya. Hal ini dikarenakan investasi infrastruktur dan layanan air minum memiliki tingkat risiko relatif tinggi. Oleh karena itu, keberhasilan investasi infrastruktur dan layanan air minum tidak dapat dipisahkan dari manajemen risiko yang diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko KPBU untuk mengetahui tingkat risiko dan memberikan rekomendasi upaya mitigasi risiko yang mungkin dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko. Identifikasi praktek manajemen risiko ini dilakukan pada proyek pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) Babelan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dan mitra swasta yaitu PT. Grenex Tirta Indonesia dengan Metode Delphi yang selanjutnya dilakukan pengukuran nilai tingkat risiko dengan melihat tingkat kemungkinan dan dampak suatu projek menggunakan Metode Fuzzy Synthetic Evaluation (FSE) serta penyusunan prioritas tindakan mitigasi risiko menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Hasil penilaian tingkat risiko dengan Metode FSE diketahui bahwa peristiwa klasifikasi risiko operasional menjadi risiko tertinggi yang ditanggung swasta dengan nilai risiko adalah 2.39. Adapun nilai risiko proyek IPA Babelan secara keseluruhan adalah 2.23 dan tergolong rendah.