digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rofie Darul Hilmawan
PUBLIC TINI SUPARTINI

Hulu sub DAS Cidurian saat ini hanya memiliki luasan hutan sebesar 253,17 ha dari total luas tutupan lahan sebesar 10.616,74 ha. Tidak berimbangnya alokasi luas kawasan hutan dengan luas lahan pertanian, yang mendominasi di hulu sub DAS Cidurian, mengakibatkan hujan yang turun di wilayah ini sebagian besar mengalir ke sungai Cidurian sehingga menimbulkan debit limpasan yang besar di wilayah hilir, dalam hal ini Kota Bandung. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan demi mengetahui jumlah total debit sungai dari kawasan hutan, baik dari mata air maupun air limpasan yang mengalir ke sungai ketika terjadi hujan sehingga dapat dibuat sebuah rancangan rehabilitasi kawasan hulu sub DAS Cidurian untuk menurunkan debit sungai berlebih yang mengalir ke hilir. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain data tutupan lahan, debit sungai Cidurian, dan besar kedalaman air limpasan. Data tutupan lahan diperoleh dengan mendigitasi peta kawasan hulu sub DAS Cidurian sehingga dihasilkan peta tutupan lahan berikut luasannya. Debit sungai Cidurian diukur di 3 (tiga) titik berdasarkan keadaan tutupan lahannya di sepanjang aliran sungai. Adapun besar kedalaman air limpasan diestimasi menggunakan metode SCS dengan input data curah hujan bulanan yang diunduh pada setiap bulan dari situs web BMKG. Dari hasil digitasi peta kawasan hulu sub DAS Cidurian didapat total luas kawasan sebesar 129,31 ha, yang dibagi kedalam tiga (3) bagian, yaitu bagian pertama berupa agroforestri pinus (20,77 ha), bagian kedua berupa hutan pinus dengan beberapa titik lahan terbuka (17,47 ha), dan bagian ketiga berupa lahan pertanian sayuran (91,07 ha). Dari masing-masing titik pengukuran, berturut-turut pada kondisi normal dan kondisi hujan, didapat debit sungai tertinggi pada agroforestri pinus sebesar 84,16 m3/hari dan 135,94 m3/hari hujan, pada hutan pinus campuran sebesar 153,1 m3/hari dan 360,48 m3/hari hujan, dan pada kawasan pertanian sebesar 588,8 m3/hari dan 1044 m3/hari hujan. Kemudian diperoleh rata-rata kedalaman air limpasan di kawasan agroforestri pinus sebesar 93,6 mm, di kawasan hutan pinus sebesar 134,2 mm, dan di kawasan pertanian sebesar 184,4 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin terbuka suatu tutupan lahan, semakin besar debit air limpasan. Tidak adanya tutupan vegetasi dari hutan memperkecil jumlah air yang tertahan di atas permukaan tanah sehingga memperbesar jumlah air yang melimpas di permukaan tanah.