BAB 1 Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
BAB 2 Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
BAB 3 Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
BAB 4 Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
BAB 5 Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
PUSTAKA Hanif Arfani Rahman
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
Sianidasi adalah salah satu teknik pelindian dalam proses ekstraksi emas. Sesuai
dengan namanya, sianidasi menggunakan reagen sianida dalam bentuk NaCN atau
KCN dengan konsentrasi yang disesuaikan agar persen ekstraksi emas menjadi
optimal. Setelah bijih emas sudah tidak bisa diambil logam berharganya lagi, maka
akan dibuang ke dalam kolam penampungan tailing untuk diolah lebih lanjut.
Masalah akan muncul ketika kolam penampungan tailing meluap akibat terisi oleh
air hujan, padahal di dalam kolam tersebut masih terkandung sianida yang
berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, air limpasan tailing perlu dilakukan
perlakuan khusus untuk mengurangi kadar sianidanya. Pada penelitian ini, sampel
air limpasan tailing yang berasal dari PT X dilakukan pengujian degradasi
sianidanya menggunakan bakteri Citrobacter freundii strain SKC-4 yang
ditumbuhkan dalam media SKC-1.
Percobaan diawali dengan studi literatur terlebih dahulu untuk mengetahui beragam
bakteri serta mekanismenya dalam mendegradasi sianida. Setelah itu, disusun
serangkaian percobaan awal untuk memilih bakteri yang dapat hidup dalam
lingkungan yang mengandung sianida serta media yang paling optimal, hingga
terpilih lima strain bakteri dan media SKC-1. Lima bakteri tadi ditumbuhkan dalam
media SKC-1 kemudian dilakukan sentrifugasi dan diinokulasi pada sampel air
limpasan tailing PT X untuk dilakukan uji degradasi sianida. Konsentrasi sianida
ditentukan menggunakan metode spektrofotometri dengan pembacaan absorbansi
sampel yang telah diberi indikator ninhydrin. Satu bakteri paling optimal akan
dipilih dari percobaan ini, lalu bakteri tersebut diuji kembali menggunakan metode
yang sama dengan melakukan variasi persen inokulasi hingga didapat nilai yang
paling optimal. Percobaan selanjutnya adalah pengukuran pertumbuhan bakteri
dalam berbagai konsentrasi sianida awal untuk menentukan kinetika bioremediasi
sianida menggunakan bakteri tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan, bakteri yang paling optimal dalam mendegradasi
sianida adalah Citrobacter freundii strain SKC-4 dengan persen inokulasi sebesar
20%. Konsentrasi sianida awal pada air limpasan tailing PT X adalah 0,064 ppm,
dan pada kondisi tersebut bakteri ini dapat mendegradasi sianida menjadi
konsentrasi 0 ppm dalam waktu 48 jam atau dengan kata lain konsentrasi sianidanya
telah habis. Laju pengurangan sianida sebesar 0,143 X ppm/jam dan persen
degradasi adalah 100%. Laju pertumbuhan bakteri Citrobacter freundii strain SKC-
4 ditentukan menggunakan Persamaan Monod dan didapat hasil dX/dt = 3,101 ×
10-4 X ppm/jam dengan X adalah konsentrasi bakteri pada waktu tersebut.