Daerah penelitian merupakan sub-Daerah Aliran Sungai (sub-DAS) Citarum Hulu bagian Timur yang terbentang pada Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengkuantifikasi interaksi airtanah – air permukaan secara spasial dan temporal yang diakomodasi dengan groundwater surface water exchange rates (GSWER) dan (2) memperkirakan kontribusi airtanah terhadap debit puncak bulanan sungai di daerah penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan data lapangan berupa sebaran nilai konduktivitas hidraulik tanah, simulasi menggunakan SWAT-MODFLOW, dan estimasi kontribusi airtanah terhadap debit puncak bulanan sungai. Dilakukan juga perhitungan neraca kesetimbangan air dengan metode F.J Mock untuk verifikasi data debit sungai hasil simulasi. Nilai konduktivitas hidraulik tanah terendah yang didapatkan adalah 2,57×10-5 cm/s pada litologi perselingan lava, breksi, dan tuf serta yang tertinggi adalah 7,58×10-3 cm/s pada litologi lava dengan rata-rata 1,05×10-3 cm/s. Perbandingan hasil simulasi SWAT-MODFLOW dengan studi mengenai interaksi airtanah – air permukaan di DAS Citarum Kecamatan Majalaya-Ibun menghasilkan kesimpulan bahwa resolusi nilai konduktivitas hidraulik berpengaruh terhadap hasil pemodelan. Nilai GSWER yang dihasilkan pada musim kemarau paling tinggi untuk sistem efluen bernilai 13675 m3/hari pada segmen 1 dan untuk influen bernilai 6557 m3/hari pada segmen 3 dengan rata-rata -2720 m3/hari, sedangkan pada musim hujan paling tinggi untuk sistem efluen bernilai 16126 m3/hari pada segmen 1 dan untuk influen bernilai 1226 m3/hari pada segmen 1 dengan rata-rata -9264 m3/hari. Kontribusi airtanah terhadap debit puncak bulanan sungai di daerah penelitian berkisar antara 5,59% pada segmen 2 hingga 33,19% pada segmen 3.