BAB 1 Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Risqi Rahmatulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intrusi air laut yang terjadi di Delta Berau
menggunakan analisis data observasi serta melakukan pendekatan dengan model analitik
Savenije (spreadsheet). Data intrusi terbagi dalam 5 waktu yang berbeda yaitu 16 Mei, 20
Juni, 2, 15 dan 20 September 2007. Dari hasil olah data observasi didapat intrusi terpendek
terjadi pada tanggal 16 Mei dibanding yang lain dengan nilai 5 psu berada pada titik 34 km
dari titik awal pengambilan data atau mulut estuari. Untuk tanggal 20 Juni nilai 5 psu berada
pada titik 56 km. Nilai 5 psu pada tanggal 2 September 2007 berada di titik 64 km. Nilai
tersebut berada di titik 58 km pada tanggal 15 September 2007. Untuk tanggal 20 September
2007 nilai tersebut berada di titik 60 km.
Variasi intrusi yang terjadi diakibatkan oleh keseimbangan antara debit sungai dan
pasang surut yang terjadi dan sebagai faktor dominan. Tanggal 16 Mei 2007 debit aliran
sungai sebesar 660 m3/s dengan nilai arus pasang surut sebesar 0,8 m/s menghasilkan kurva
salinitas yang lebih dekat dengan mulut estuari dan tanggal 2 September memiliki kurva lebih
bergeser ke arah hulu sungai yang ditandai dengan nilai salinitas tinggi sebesar 20 psu di badan
Sungai Berau. Hal itu dapat terjadi karena nilai debit sungai pada waktu itu cenderung kecil
yaitu 443 m3/s dan arus pasang surut sebesar 0,8 m/s. Berdasarkan nilai bilangan estuarinya,
Estuari Berau termasuk dalam bentuk estuari lonceng atau terompet (bell shape estuary).
Estuari Berau termasuk dalam kategori estuari yang bercampur sebagian (partially mixed
estuary) dari nilai bilangan Canter-Cremers dan Richardson yaitu N lebih besar dari 0,1 dan
NR lebih besar dari 0,08. Tingkat kecocokan model analitik yang digunakan dapat dikatakan
cukup baik dengan nilai koefisien korelasi rata-rata lebih besar dari 90%