digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tessa Fauziah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pisang adalah buah klimakterik yang pematangannya ditandai dengan peningkatan drastis produksi etilen dan respirasi yang menyebabkan pematangannya cepat dan umur simpan yang pendek. Aplikasi penyalutan kitosan adalah salah satu teknologi pascapanen untuk memperpanjang umur simpan pisang. Efek kitosan untuk menunda pematangan buah pisang telah dikonfirmasi melalui analisis fisik dan kimia oleh Lustrine dkk. (2018), namun penelitan yang dilakukan tidak meliputi analisis trankriptom. Pengetahuan tentang ekspresi gen akan membantu untuk memahami mekanisme kitosan dalam menunda pematangan pisang. Oleh karena itu, analisis transkriptom (RNA-seq) digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar untuk mengetahui gen-gen yang mengalami perubahan profil ekspresi pada pematangan pisang yang disalut kitosan dan tidak disalut kitosan. Pisang Cavendish (Musa acuminata) matang hijau dicelupkan ke dalam kitosan 1,25% kemudian disimpan selama 7 hari pada suhu kamar. Total RNA dari pisang mentah (hari ke-1) dan matang (hari ke-7) diisolasi dan disekuensing menggunakan Illumina HiSeqTM 2000 dan masing-masing menghasilkan lebih dari 17.000.000 high quality paired-end reads. Reads kemudian dipetakan terhadap genom referensi Musa acuminata DH Pahang v2. Secara keseluruhan, 1,791 dan 263 gen yang diekspresikan berbeda (log2 fold change ? |1|) oleh pisang disalut kitosan hari ke-1 dan hari ke-7, masing-masing, dibandingkan dengan kontrol. Ditemukan juga 7340 dan 8142 gen diekspresikan berbeda oleh pisang matang disalut kitosan dan pisang matang kontrol dibandingkan dengan pisang mentah pada masingmasing perlakuan. Hasil analisis KEGG (Kyoto Encyclopedia of Genes and Genomes) pathway menyoroti modulasi gen yang berbeda terkait jalur glikolisis, fermentasi dan degradasi pati. Gen-gen yang terlibat dalam jalur tersebut mengalami perubahan ekspresi karena aplikasi penyalutan pisang dengan kitosan. Hasil RNA-Seq dikonfirmasi menggunakan qPCR untuk 5 gen yang dipilih. Hasilnya menunjukkan bahwa gen PKM2 (Ma09_g24220) dan BAM3 (Ma04_g18390) dapat digunakan sebagai kandidat penanda untuk membedakan pematangan pada pisang disalut kitosan dan tidak disalut kitosan (kontrol). Hasil ini mengindikasikan bahwa metoda transkriptomik dapat diaplikasikan untuk menentukan gen-gen yang dapat menjadi parameter perubahan molekuler pada pematangan pisang yang disalut kitosan dan tidak disalut kitosan.