digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ade Purna
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Masalah utama pada tahun kelima berturut-turut impmentasi Program JKN adalah neraca Dana Jaminan Sosial (DJS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan tidak pernah seimbang. Pada 2018 neraca DJS mengalami defisit yang mencapai 11,3 Triliun Rupiah, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. BPJS Kesehatan memprioritaskan sistem pembiayaan yang efektif, efisien dan adil untuk mitra layanan kesehatan. Dalam penelitian ini, untuk mendefinisikan masalah dan kriteria yang terkait dengan mekanisme pendanaan rumah sakit adalah menggunakan penilaian internal (Audit Internal Tahunan) dan eksternal (survei ServQual). Kriteria yang mempengaruhi sistem pembiayaan untuk layanan kesehatan di rumah sakit, ada lima kriteria yang diperoleh, yaitu: 1) Efektivitas Pemanfaatan; 2) Kemudahan Administrasi; 3) Pencegahan Fraud; 4) Efektivitas Komunikasi; 5) Standarisasi Fasilitas Penyedia Pelayanan Kesehatan. AHP model dan pairwise-comparison digunakan untuk menentukan dan menilai bobot kriteria yang paling mempengaruhi efektivitas alternatif Mekanisme Pendanaan Rumah Sakit di era JKN. Metode SMART digunakan untuk menghitung dan memilih alternatif terbaik dari tiga sistem mekanisme pendanaan rumah sakit, yaitu INACBgs, Global Budget, dan Fee For Service Jumlah total nilai setiap kriteria dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria yang mengacu pada nilai bobot yang dihitung sebelumnya menggunakan Metode AHP dan hasil terbaik adalah sistem INACBGs. Sebagai rekomendasi dalam penelitian ini, harus ada konsep pembiayaan metode campuran antara INACBGs-Global Budget yang lebih sempurna sehingga semua parameter efektivitas sistem pembiayaan rumah sakit dapat dipenuhi.