digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia. Prevalensi penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan pada kebanyakan negara di dunia. Sebelumnya telah dilakukan penelitian terhadap aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi oleh aloksan pada tiga macam dosis yaitu 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, dan 200 mg/kg bb. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fraksi dari ekstrak etanol daun sirsak yang memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah terbesar pada mencit yang diinduksi diabetes dan menentukan kemungkinan mekanisme kerja dari fraksi ekstrak tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan tiga metode uji yaitu uji toleransi glukosa, uji antidiabetes aloksan, dan uji toleransi insulin. Pada uji toleransi glukosa, efek penurunan kadar glukosa darah yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok uji diukur setiap 30 menit selama 2 jam setelah pemberian oral larutan glukosa 3 g/kg bb dengan pembanding glibenklamid 0,65 mg/kg bb. Pada uji antidiabetes aloksan, efek penurunan kadar glukosa darah diukur pada hari ke-1, 2, 3, 7, dan 14. Pada hari selanjutnya hewan dikorbankan kemudian pankreasnya diamati dengan pewarnaan Gomori. Metode pengujian ketiga yaitu uji toleransi insulin. Hewan uji diberikan emulsi tinggi lemak selama 14 hari kemudian diberikan bahan uji selama 14 hari dengan pembanding metformin 195 mg/kg bb. Sensitivitas insulin ditentukan dengan nilai KTTI (konstanta tes toleransi insulin). Pada uji toleransi glukosa, hasil menunjukkan bahwa seluruh kelompok uji memiliki kemampuan untuk menghambat kenaikan kadar glukosa darah akibat pemberian glukosa dan mengembalikan kadar glukosa darah mendekati keadaan normal. Pada uji antidiabetes aloksan, seluruh kelompok uji menunjukkan kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada hari ke-14. Berdasarkan hasil histologi pankreas, diketahui bahwa seluruh kelompok uji memiliki jumlah sel beta yang lebih banyak dan luas rata-rata pulau Langerhans yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Pada uji toleransi insulin, seluruh kelompok uji menunjukkan adanya perbaikan nilai KTTI setelah pemberian bahan uji selama 14 hari. Hasil uji toleransi glukosa dan uji antidiabetes aloksan menunjukkan bahwa ketiga fraksi dari ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antidiabetes mellitus dengan aktivitas terbesar ditunjukkan oleh fraksi air 50 mg/kg bb. Seluruh fraksi memiliki kemampuan untuk menginduksi proliferasi sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Ekstrak etanol daun sirsak 100 mg/kg bb memiliki aktivitas antidiabetes yang lebih baik dibandingkan fraksi-fraksinya.