Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan
keadaan hiperglikemia. Prevalensi penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun
cenderung mengalami peningkatan pada kebanyakan negara di dunia. Sebelumnya
telah dilakukan penelitian terhadap aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun
sirsak (Annona muricata L.) terhadap mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi
oleh aloksan pada tiga macam dosis yaitu 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, dan 200
mg/kg bb. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fraksi dari ekstrak etanol
daun sirsak yang memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah terbesar pada
mencit yang diinduksi diabetes dan menentukan kemungkinan mekanisme kerja
dari fraksi ekstrak tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan tiga metode uji
yaitu uji toleransi glukosa, uji antidiabetes aloksan, dan uji toleransi insulin. Pada
uji toleransi glukosa, efek penurunan kadar glukosa darah yang dihasilkan oleh
masing-masing kelompok uji diukur setiap 30 menit selama 2 jam setelah
pemberian oral larutan glukosa 3 g/kg bb dengan pembanding glibenklamid 0,65
mg/kg bb. Pada uji antidiabetes aloksan, efek penurunan kadar glukosa darah
diukur pada hari ke-1, 2, 3, 7, dan 14. Pada hari selanjutnya hewan dikorbankan
kemudian pankreasnya diamati dengan pewarnaan Gomori. Metode pengujian
ketiga yaitu uji toleransi insulin. Hewan uji diberikan emulsi tinggi lemak selama
14 hari kemudian diberikan bahan uji selama 14 hari dengan pembanding
metformin 195 mg/kg bb. Sensitivitas insulin ditentukan dengan nilai KTTI
(konstanta tes toleransi insulin). Pada uji toleransi glukosa, hasil menunjukkan
bahwa seluruh kelompok uji memiliki kemampuan untuk menghambat kenaikan
kadar glukosa darah akibat pemberian glukosa dan mengembalikan kadar glukosa
darah mendekati keadaan normal. Pada uji antidiabetes aloksan, seluruh kelompok
uji menunjukkan kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada hari
ke-14. Berdasarkan hasil histologi pankreas, diketahui bahwa seluruh kelompok
uji memiliki jumlah sel beta yang lebih banyak dan luas rata-rata pulau
Langerhans yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol positif.
Pada uji toleransi insulin, seluruh kelompok uji menunjukkan adanya perbaikan
nilai KTTI setelah pemberian bahan uji selama 14 hari. Hasil uji toleransi glukosa
dan uji antidiabetes aloksan menunjukkan bahwa ketiga fraksi dari ekstrak etanol
daun sirsak memiliki aktivitas antidiabetes mellitus dengan aktivitas terbesar
ditunjukkan oleh fraksi air 50 mg/kg bb. Seluruh fraksi memiliki kemampuan
untuk menginduksi proliferasi sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas
jaringan terhadap insulin. Ekstrak etanol daun sirsak 100 mg/kg bb memiliki
aktivitas antidiabetes yang lebih baik dibandingkan fraksi-fraksinya.